Ilmu Pelet Isi Sumpah Budaya Tahun 2019 Paling Ampuh

Ilmu Pelet Isi Sumpah Budaya Tahun 2019 Paling Ampuh
SUMPAH BUDAYA 2019 Situasi mental sosial-budaya bangsa yang cukup memprihatinkan sekarang ini harus segera dicarikan jalan keluarnya dan harus ada langkah raksasa agar ada keperdulian dari semua elemen bangsa untuk memelihara dan menjaga budaya nusantara tidak sekedar parsial namun dalam scope nasional secara komprehensif. Perlu pula dilakukan semacam revitalisasi budaya bangsa dengan visi menjadi bangsa Indonesia yang berkarakter (mempunyai jati diri), bermartabat dan terhormat. Indonesia kini adalah sebuah bangsa yang telah kehilangan jati dirinya. Bangsa yang tidak lagi mengetahui apa dan bagaimana nilai-nilai interaksi manusia dengan lingkungan alam dan lingkungan sosialnya terbangun sejak ribuan tahun silam. Padahal dari nilai-nilai itu karakter jiwa suatu bangsa terlihat. Setiap celah kesadaran dan aktivitas hidup individu saat ini tidak lagi mencerminkan jati dirinya. 

Bangsa kita sudah tidak berbudaya, bobrok moralitas dan etikanya. Budaya kita stagnan bahkan surut mundur ke wilayah masa lalu dimana kita hanya bisa menjadi pasif menerima budaya dari luar tanpa mampu untuk menggeliat, mewarnai dan kreatif menjalin sinergitas dengan budyaa yang dari luar. Masalah ini mutlak segera dibahas dan dipecahkan bersama-sama. Kita perlu menyadari bahwa banyaknya persoalan yang dihadapi bangsa ini sangat kompleks menyangkut kehidupan sosial, ekonomi, politik dan lainnya. Namun harus digarisbawahi kalau bidang-bidang tersebut sangat terkait dengan krisis yang berlaku di lapangan kebudayaan. 

Kita mengakui budaya bangsa warisan leluhur kita sangat adiluhung. Namun kenapa perhatian semua pihak terhadap budaya bangsa semakin lama semakin rendah? Bangsa ini seakan menjadi bangsa yang tanpa budaya, dan perlahan dan pasti suatu saat nanti bangsa ini pasti lupa akan budayanya sendiri. Situasi ini menunjukan betapa krisis budaya telah melanda negeri ini. Rendahnya perhatian pemerintah untuk menguri-uri budaya bangsanya, menunjukan minimnya pula kepedulian atas masa depan budaya. Yang semestinya budaya senantiasa dilestarikan dan diberdayakan. Muara dari kondisi di atas adalah bangkrutnya tatanan moralitas bangsa. Kebangkrutan moralitas bangsa karena masyarakat telah kehilangan jati dirinya sebagai bangsa besar nusantara yang sesungguhnya memiliki “software” canggih dan lebih dari sekedar “modern”. Itulah “neraka” kehidupan yang sungguh nyata dihadapi oleh generasi penerus bangsa. Kebangkrutan moralitas bangsa dapat kita lihat dalam berbagai elemen kehidupan bangsa besar ini. Rusak dan hilangnya jutaan hektar lahan hutan di berbagai belahan negeri ini. Korupsi, kolusi, nepotisme, hukum yang bobrok dan pilih kasih. Pembunuhan, perampokan, pencurian, pemerkosaan, asusial, permesuman, penipuan dan sekian banyaknya tindak kejahatan dan kriminal dilakukan oleh masyarakat maupun para pejabat. Bahkan oleh para penjaga moral bangsa itu sendiri. 

Duduk persoalannya, orang kurang memahami jika budaya bersentuhan langsung dengan sendi-sendi kehidupan manusia di segala bidang dengan lingkungan alamnya di mana mereka hidup. Sebagai contoh terjadinya kerusakan alam yang kronis menunjukkan dampak tercerabutnya (disembeded) manusia dengan harmoni lingkungan alamnya. Undang Undang Dasar Negara RI tahun 1945 (UUD 1945) Pasal 32 ayat (1) dinyatakan, “Negara memajukan kebudayaan nasional di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasa masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai–nilai budayanya”. Sudah sangat jelas konstitusi menugaskan kepada penyelenggara negara untuk memajukan kebudayaan nasional Indonesia. Ini berarti negara berkewajiban memberi ruang, waktu, sarana, dan institusi untuk memajukan budaya nasional dari mana pun budaya itu berasal. Amanah konstitusi itu, tidak direspon secara penuh oleh pemerintah. Bangsa yang sudah merdeka 66 tahun ini masalah budaya kepengurusannya “dititipkan” kepada institusi yang lain. Pada masa yang lampau pengembangan budaya dititipkan kepada Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, kini Budaya berada dalam satu atap dengan Pariwisata, yakni Departemen Pariwisata dan Budaya. 

Dari titik ini saja telah ada kejelasan, bagaimana penyelenggara negara menyikapi budaya nasional itu. Budaya nasional hanya dijadikan pelengkap penderita saja. Kita ingat beberapa saat yang lalu kejadian yang menyita perhatian yaitu klaim oleh negara Malaysia terhadap produk budaya bangsa Indonesia yang diklaim sebagai budaya negara Jiran tersebut, antara lain lagu Rasa Sayange, Batik, Reog Ponorogo, Tari Bali, dan masih banyak lainnya. Apakah kejadian seperti ini akan dibiarkan terus berulang? Seharusnya peristiwa tragis tersebut dapat menjadi martir kesadaran dan tanggungjawab yang ada di atas setiap pundak para generasi bangsa yang masih mengakui kewarganegaraan Indonesia. Negara atau pemerintah Indonesia semestinya berkomitmen untuk mengembangkan kebudayaan nasional sekaligus melindungi aset-aset budaya bangsa, agar budaya Indonesia yang dikenal sebagai budaya adi luhung, tidak tenggelam dalam arus materialistis dan semangat hedonisme yang kini sedang melanda dunia secara global. 

Sudah saatnya negara mempunyai strategi dan politik kebudayaan yang berorientasi pada penguatan dan pengukuhan budaya nasional sebagai budaya bangsa Indonesia. Sebagai bangsa yang merasa besar, kita harus meyakini bahwa para leluhur telah mewariskan pusaka kepada bangsa ini dengan keanekaragaman budaya yang bernilai tinggi. Warisan adi luhung itu tidak cukup bila hanya berhenti pada tontonan dan hanya dianggap sebagai warisan yang teronggok dalam musium, dan buku buku sejarah saja. Bangsa ini mestinya mempunyai kemampuan memberikan nilai nilai budaya sebagai aset bangsa yang mesti terjaga kelestarian agar harkat martabat sebagai bangsa yang berbudaya luhur tetap dapat dipertahankan sepanjang masa. Dalam situasi global, interaksi budaya lintas negara dengan mudah terjadi. Budaya bangsa Indonesia dengan mudah dinikmati, dipelajari, dipertunjukan, dan ditemukan di negara lain. Dengan demikian, maka proses lintas budaya dan silang budaya yang terjadi harus dijaga agar tidak melarutkan nilai nilai luhur bangsa Indonesia. Bangsa ini harus mengakui, selama ini pendidikan formal hanya memberi ruang yang sangat sempit terhadap pengenalan budaya, baik budaya lokal maupun nasional. 

Budaya sebagai materi pendidikan baru taraf kognitif, peserta didik diajari nama-nama budaya nasional, lokal, bentuk tarian, nyanyian daerah, berbagai adat di berbagai daerah, tanpa memahami makna budaya itu secara utuh. Sudah saatnya, peserta didik, dan masyarakat pada umumnya diberi ruang dan waktu serta sarana untuk berpartisipasi dalam pelestarian, dan pengembangan budaya di daerahnya. Sehingga nilai-nilai budaya tidak hanya dipahami sebagai tontonan dalam berbagai festival budaya, acara seremonial, maupun tontonan dalam media elektronik. Masyarakat, sesungguhnya adalah pemilik budaya itu. Masyarakatlah yang lebih memahami bagaimana mempertahankan dan melestarikan budayanya. Sehingga budaya akan menjadi bagian dalam kehidupan sehari-hari. Dengan adanya pemeliharaan budaya oleh masyarakat, maka klaim-klaim oleh negara lain dengan mudah akan terpatahkan. Filter terhadap budaya asing pun juga dengan aman bisa dilakukan. Pada gilirannya krisis moral pun akan terhindarkan. Sudah saatnya, pemerintah pusat dan daerah secara terbuka memfasilitasi partisipasi masyarakat dalam upaya penguatan budaya nasional. Dengan dasar di atas, kami bagian dari elemen bangsa ini bersumpah: 

SUMPAH BUDAYA 1. MENDESAK KEPADA PEMERINTAH UNTUK SERIUS MEMPERHATIKAN PEMBANGUNAN BUDAYA DAN MEMPENETRASIKAN KE DUNIA PENDIDIKAN, EKONOMI, SOSIAL DAN POLITIK. 2. MENGELUARKAN KEBIJAKAN YANG MENDUKUNG LESTARINYA NILAI-NILAI BUDAYA LOKAL DAN NASIONAL YANG POSITIF DAN KONSTRUKTIF SEHINGGA MEMPERKUAT IDENTITAS DAN JATI DIRI BANGSA. 3. MENGGALANG SEMUA POTENSI BUDAYA YANG ADA MELALUI TATA KELOLA KEBUDAYAAN YANG BAIK DAN BENAR. DITANDATANGANI DI YOGYAKARTA, 2 SEPTEMBER 2011 1. SABDA LANGIT 2. WONG ALUS 3. KI CAMAT 4. MAS KUMITIR 5. SABDO SEJATI 6. TOMY ARJUNANTO 7. KANEKO GATI WACANA 8. KANKTONO 9. ANTON. S 10. SUPARJO 11. WISNU ARDEA Bagi saudara sebangsa dan setanah air, silahkan bergabung dengan gerakan ini dan menyebarkan sumpah budaya ini dengan ikut serta menyebarkan Sumpah Budaya ini. Demikian pernyataan kami. Terima kasih. Salam Berbudaya. Asah asih asuh.

Ilmu Pelet Cara Sunan Kalijaga Mencari Guru Sejati Paling Ampuh

Ilmu Pelet Cara Sunan Kalijaga Mencari Guru Sejati Paling Ampuh

SUNAN KALIJAGA MENCARI GURU SEJATI

Di antara para wali yang lain, Kanjeng Sunan Kalijaga bisa dikatakan satu-satunya wali yang menggunakan pendekatan yang pas yaitu budaya Jawa. Dia sadar, tidak mungkin menggunakan budaya lain untuk menyampaikan ajaran sangkan paraning dumadi secara tepat. Budaya arab tidak cocok diterapkan di Jawa karena manusia Jawa sudah hidup sekian ratus tahun dengan budayanya yang sudah mendarah daging. Bahkan, setelah “dilantik” menjadi wali, dia mengganti jubahnya dengan pakaian Jawa memakai blangkon atau udeng.

Nama mudanya Raden Syahid, putra adipati Tuban yaitu Tumenggung Wilatikta dan Dewi Nawangrum. Kadpiaten Tuban sebagaimana Kadipaten yang lain harus tunduk di bawah kekuasaan Kerajaan Majapahit. Nama lain Tumenggung Wilatikta adalah Ario Tejo IV, keturunan Ario Tejo III, II dan I. Arti Tejo I adalah putra Ario Adikoro atau Ronggolawe, salah seorang pendiri Kerajaan Majapahit. Jadi bila ditarik dari silsilah ini, Raden Syahid sebenarnya adalah anak turun pendiri kerajaan Majapahit.

Raden Syahid lahir di Tuban saat Majapahit mengalami kemunduran karena kebijakan yang salah kaprah, pajak dan upeti dari masing-masing kadipaten yang harus disetor ke Kerajaan Majapahit sangat besar sehingga membuat miskin rakyat jelata. Suatu ketika, Tuban dilanda kemarau panjang, rakyat hidup semakin sengsara hingga suatu hari Raden Syahid bertanya ke ayahnya: “Bapa, kenapa rakyat kadipaten Tuban semakin sengsara ini dibuat lebih menderita oleh Majapahit?”. Sang ayah tentu saja diam sambil membenarkan pertanyaan anaknya yang kritis ini.

Raden Syahid yang melihat nasib rakyatnya merana, terpanggil untuk berjuang dengan caranya sendiri. Cara yang khas anak muda yang penuh semangat juang namun belum diakui eksistensinya; menjadi “Maling Cluring”, yaitu pencuri yang baik karena hasil curiannya dibagi-bagikan kepada orang-orang miskin yang menderita. Tidak hanya mencuri, melainkan juga merampok orang-orang kaya dan kaum bangsawan yang hidupnya berkecukupan.

Suatu ketika, perbuatan mulia namun tidak lazim itu diketahui oleh sang ayah dan sang ayah tanpa ampun mengusir Raden Syahid karena dianggap mencoreng moreng kehormatan keluarga adipati. Pengusiran tidak hanya dilakukan sekali namun beberapa kali. Saat diusir Raden Syahid kembali melakukan perampokan namun sialnya dia tertangkap pengawal kadipaten hingga sang ayah kehabisan akal sehat. “Syahid anakku, kini sudah waktunya kamu memilih, kau yang suka merampok itu pergi dari wilayah Tuban atau kau harus tewas di tangan anak buahku”. Syahid tahu dia saat itu harus benar-benar pergi dari wilayah Tuban dan akhirnya, dia pun dengan hati gundah pergi tanpa arah tujuan yang jelas. Suatu hari dalam perjalanannya di hutan Jati Wangi, dia bertemu lelaki tua yang kemudian memperkenalkan dirinya sebagai Sunan Bonang. Sunan Bonang adalah putra dan murid Sunan Ampel yang berkedudukan di Bonang, dekat Tuban.

Syahid yang ingin merampok Sunan Bonang akhirnya harus bertekuk lutut dan Syahid akhirnya berguru pada Sunan Bonang. Oleh Bonang yang saat itu sudah jadi guru spiritual ini, Syahid diminta duduk diam bersila di pinggir sungai. Posisi duduk diam meneng ini di kalangan para yogi dikenal dengan posisi meditasi. Syahid saat itu telah bertekad untuk mengubah orientasi hidupnya secara total seratus delapan puluh derajat. Yang awalnya dia berjuang dalam bentuk fisik, menjadi perjuangan dalam bentuk batin (metafisik). Dia telah meninggalkan syariat masuk ke ruang hakekat untuk mereguk nikmatnya makrifat. Namun syarat yang diajarkan Sunan Bonang cuma satu: duduk, diam, meneng, mengalahkan diri/ego dan patuh pada sang guru sejati (kesadaran ruh). Untuk menghidupkan kesadaran guru sejati (ruh) yang sekian lama terkubur dan tertimbun nafsu dan ego ini, Bonang menguji tekad Raden Syahid dengan menyuruhnya untuk diam di pinggir kali.

Ya, perintahnya hanya diminta untuk diam tok, tidak diminta untuk dzikir atau ritual apapun. Cukup diam atau meneng di tempat. Dia tidak diminta memikirkan tentang Tuhan, atau Dzat Yang Adikodrati yang menguasai alam semesta. Tidak, Sunan Bonang hanya meminta agar sang murid untuk patuh, yaitu DIAM, MENENG, HENING, PASRAH, SUMARAH, SUMELEH. Awalnya, orang diam pikirannya kemana-mana. Namun sekian waktu diam di tempat, akal dan keinginannya akhirnya melemas dan akhirnya benar-benar tidak memiliki daya lagi untuk berpikir, energi keinginan duniawinya lepas landas dan lenyap. Raden Syahir mengalami suwung total, fana total karena telah hilang sang diri/ego.

“BADANKU BADAN ROKHANI, KANG SIFAT LANGGENG WASESA, KANG SUKSMA PURBA WASESA, KUMEBUL TANPA GENI, WANGI TANPA GANDA, AKU SAJATINE ROH SAKALIR, TEKA NEMBAH, LUNGO NEMBAH, WONG SAKETI PADA MATI, WONG SALEKSA PADA WUTA, WONG SEWU PADA TURU, AMONG AKU ORA TURU, PINANGERAN YITNA KABEH….”

Demikian gambaran kesadaran ruh Raden Syahid kala itu. Berapa lama Raden Syahid diam di pinggir sungai? Tidak ada catatan sejarah yang pasti. Namun dalam salah satu hikayat dipaparkan bahwa sang sunan bertapa hingga rerumputan menutupi tubuhnya selama lima tahu. Setelah dianggap selesai mengalami penyucian diri dengan bangunnya kesadaran ruh, Sunan Bonang menggembleng muridnya dengan kawruh ilmu-ilmu agama. Dianjurkan juga oleh Bonang agar Raden Syahid berguru ke para wali yang sepuh yaitu Sunan Ampel di Surabaya dan Sunan Giri di Gresik. Raden Syahid yang kemudian disebut Sunan Kalijaga ini menggantikan Syekh Subakir gigih berdakwah hingga Semenanjung Malaya hingga Thailand sehingga dia juga diberi gelar Syekh Malaya.

Malaya berasal dari kata ma-laya yang artinya mematikan diri. Jadi orang yang telah mengalami “mati sajroning urip” atau orang yang telah berhasil mematikan diri/ego hingga mampu menghidupkan diri-sejati yang merupakan guru sejati-NYA. Sebab tanpa berhasil mematikan diri, manusia hanya hidup di dunia fatamorgana, dunia apus-apus, dunia kulit. Dia tidak mampu untuk masuk ke dunia isi, dan menyelam di lautan hakikat dan sampai di palung makrifatullah.

Salah satu ajaran Sunan Kalijaga yang didapat dari guru spiritualnya, Sunan Bonang, adalah ajaran hakikat shalat sebagaimana yang ada di dalam SULUK WUJIL: UTAMANING SARIRA PUNIKI, ANGRAWUHANA JATINING SALAT, SEMBAH LAWAN PUJINE, JATINING SALAT IKU, DUDU NGISA TUWIN MAGERIB, SEMBAH ARANEKA, WENANGE PUNIKU, LAMUN ARANANA SALAT, PAN MINANGKA KEKEMBANGING SALAM DAIM, INGARAN TATA KRAMA. (Unggulnya diri itu mengetahui HAKIKAT SALAT, sembah dan pujian. Salat yang sesungguhnya bukanlah mengerjakan salat Isya atau maghrib. Itu namanya sembahyang. Apabila disebut salat, maka itu hanya hiasan dari SALAT DAIM, hanya tata krama).

Di sini, kita tahu bahwa salat sejati adalah tidak hanya mengerjakan sembah raga atau tataran syariat mengerjakan sholat lima waktu. Salat sejati adalah SALAT DAIM, yaitu bersatunya semua indera dan tubuh kita untuk selalu memuji-Nya dengan kalimat penyaksian bahwa yang suci di dunia ini hanya Tuhan: HU-ALLAH, DIA ALLAH. Hu saat menarik nafas dan Allah saat mengeluarkan nafas. Sebagaimana yang ada di dalam Suluk Wujil: PANGABEKTINE INGKANG UTAMI, NORA LAN WAKTU SASOLAHIRA, PUNIKA MANGKA SEMBAHE MENENG MUNI PUNIKU, SASOLAHE RAGANIREKI, TAN SIMPANG DADI SEMBAH, TEKENG WULUNIPUN, TINJA TURAS DADI SEMBAH, IKU INGKANG NIYAT KANG SEJATI, PUJI TAN PAPEGETAN. (Berbakti yang utama tidak mengenal waktu. Semua tingkah lakunya itulah menyembah. Diam, bicara, dan semua gerakan tubuh merupakan kegiatan menyembah. Wudhu, berak dan kencing pun juga kegiatan menyembah. Itulah niat sejati. Pujian yang tidak pernah berakhir)

Jadi hakikat yang disebut Sholat Daim nafas kehidupan yang telah manunggaling kawulo lan gusti, yang manifestasinya adalah semua tingkah laku dan perilaku manusia yang diniatkan untuk menyembah-Nya. Selalu awas, eling dan waspada bahwa apapun yang kita pikirkan, apapun yang kita kehendaki, apapun yang kita lakukan ini adalah bentuk yang dintuntun oleh AKU SEJATI, GURU SEJATI YANG SELALU MENYUARAKAN KESADARAN HOLISTIK BAHWA DIRI KITA INI ADALAH DIRI-NYA, ADA KITA INI ADALAH ADA-NYA, KITA TIDAK ADA, HANYA DIA YANG ADA.

Sholat daim ini juga disebut dalam SULUK LING LUNG karya Sunan Kalijaga: SALAT DAIM TAN KALAWAN, MET TOYA WULU KADASI, SALAT BATIN SEBENERE, MANGAN TURU SAHWAT NGISING. (Jadi sholat daim itu tanpa menggunakan syariat wudhu untuk menghilangkan hadats atau kotoran. Sebab kotoran yang sebenarnya tidak hanya kotoran badan melainkan kotoran batin. Salat daim boleh dilakukan saat apapun, misalnya makan, tidur, bersenggama maupun saat membuang kotoran.)

Ajaran makrifat lain Sunan Kalijaga adalah IBADAH HAJI. Tertera dalam Suluk Linglung suatu ketika Sunan Kalijaga bertekad pergi ke Mekkah untuk melaksanakan ibadah haji. Di tengah perjalanan dia dihentikan oleh Nabi Khidir. Sunan dinasehati agar tidak pergi sebelum tahu hakikat ibadah haji agar tidak tersesat dan tidak mendapatkan apa-apa selain capek. Mekah yang ada di Saudi Arabia itu hanya simbol dan MEKAH YANG SEJATI ADA DI DALAM DIRI. Dalam suluk wujil disebutkan sebagai berikut:
NORANA WERUH ING MEKAH IKI, ALIT MILA TEKA ING AWAYAH, MANG TEKAENG PRANE YEN ANA SANGUNIPUN, TEKENG MEKAH TUR DADI WALI, SANGUNIPUN ALARANG, DAHAT DENING EWUH, DUDU SREPI DUDU DINAR, SANGUNIPUN KANG SURA LEGAWENG PATI, SABAR LILA ING DUNYA.

MESJID ING MEKAH TULYA NGIDERI, KABATOLLAH PINIKANENG TENGAH, GUMANTUNG TAN PACACANTHEL, DINULU SAKING LUHUR, LANGIT KATON ING NGANDHAP IKI, DINULU SAKING NGANDHAP, BUMI ANENG LUHUR, TINON KULON KATON WETAN, TINON WETAN KATON KULON IKU SINGGIH TINGALNYA AWELASAN.

(Tidak tahu Mekah yang sesugguhnya. Sejak muda hingga tua, seseorang tidak akan mencapai tujuannya. Saat ada orang yang membawa bekal sampai di Mekah dan menjadi wali, maka sungguh mahal bekalnya dan sulit dicapai. Padahal, bekal sesungguhnya bukan uang melainkan KESABARAN DAN KESANGGUPAN UNTUK MATI. SESABARAN DAN KERELAAN HIDUP DI DUNIA. Masjid di Mekah itu melingkar dengan Kabah berada di tengahnya. Bergantung tanpa pengait, maka dilihat dari atas tampak langit di bawah, dilihat dari bawah tampak bumi di atas. Melihat yang barat terlihat timur dan sebalinya. Itu pengelihatan yang terbalik).

Maksudnya, bahwa ibadah haji yang hakiki adalah bukanlah pergi ke Mekah saja. Namun lebih mendalam dari penghayatan yang seperti itu. Ibadah yang sejati adalah pergi ke KIBLAT YANG ADA DI DALAM DIRI SEJATI. Yang tidak bisa terlaksana dengan bekal harta, benda, kedudukan, tahta apapun juga. Namun sebaliknya, harus meletakkan semua itu untuk kemudian meneng, diam, dan mematikan seluruh ego/aku dan berkeliling ke kiblat AKU SEJATI. Inilah Mekah yang metafisik dan batiniah. Memang pemahaman ini seperti terbalik, JAGAD WALIKAN. Sebab apa yang selama ini kita anggap sebagai KEBENARAN DAN KEBAIKAN MASIHLAH PEMAHAMAN YANG DANGKAL. APA YANG KITA ANGGAP TERBAIK, TERTINGGI SEPERTI LANGIT DAN PALING BERHARGA DI DUNIA TERNYATA TIDAK ADA APA-APANYA DAN SANGAT RENDAH NILAINYA.

Apa bekal agar sukses menempuh ibadah haji makrifat untuk menziarahi diri sejati? Bekalnya adalah kesabaran dan keikhlasan. Sabar berjuang dan memiliki iman yang teguh dalam memilih jalan yang barangkali dianggap orang lain sebagai jalan yang sesat. Ibadah haji metafisik ini akan mengajarkan kepada kita bahwa episentrum atau pusat spiritual manusia adalah BERTAWAF. Berkeliling ke RUMAH TUHAN, berkeliling bahkan masuk ke AKU SEJATI dengan kondisi yang paling suci dan bersimpuh di KAKI-NYA YANG MULIA. Tujuan haji terakhir adalah untuk mencapai INSAN KAMIL, yaitu manusia sempurna yang merupakan kaca benggala kesempurnaan-Nya.

Sunan Kalijaga adalah manusia yang telah mencapai tahap perjalanan spiritual tertinggi yang juga telah didaki oleh Syekh Siti Jenar. Berbeda dengan Syekh Siti Jenar yang berjuang di tengah rakyat jelata, Sunan Kalijaga karena dilahirkan dari kerabat bangsawan maka dia berjuang di dekat wilayah kekuasaan. Di bidang politik, jasanya terlihat saat akan mendirikan kerajaan Demak, Pajang dan Mataram. Sunan Kalijaga berperan menasehati Raden Patah (penguasa Demak) agar tidak menyerang Brawijaya V (ayahnya) karena beliau tidak pernah berlawanan dengan ajaran akidah. Sunan Kalijaga juga mendukung Jaka Tingkir menjadi Adipati Pajang dan menyarankan agar ibukota dipindah dari Demak ke Pajang (karena Demak dianggap telah kehilangan kultur Jawa.

Pajang yang terletak di pedalaman cocok untuk memahami Islam secara lebih mendalam dengan jalur Tasawuf. Sementara kota pelabuhan jalurnya syariat. Jasa lain Sunan Kalijaga adalah mendorong Jaka Tingkir (Pajang) agar memenuhi janjinya memberikan tanah Mataram kepada Pemanahan serta menasehati anak Pemanahan, yaitu Panembahan Senopati agar tidak hanya mengandalkan kekuatan batin melalui tapa brata, tapi juga menggalang kekuatan fisik dengan membangun tembok istana dan menggalang dukungan dari wilayah sekeliling. Bahkan Sunan Kalijaga juga mewariskan pada Panembahan Senopati baju rompi Antakusuma atau Kyai Gondhil yang bila dipakai akan kebal senjata apapun.

Ilmu Pelet Rapalan Surat Qulhu Paling Ampuh


Ilmu Pelet Rapalan Surat Qulhu Paling Ampuh

SURAT QULHU
Assalamu’alaikum wr,wb semua santri wong alus…..Bab berikut ini adalah faedah dari surat Al-Ikhlas. Banyak sekali manfaat surat ini. Hingga kebesaran surat ini menyamai / merupai pahala membaca Quran jika kita membacanya 3 kali ulang saja.Bahkan jika kita membacanya 100.000 kali bisa menghapus dosa yang telah kita lakukan.

Ada satu cara yang disusun para ulama salaf, sebuah metode untuk mencapai hajat dengan cara membaca surah ini sebanyak 1000 x.Ditambah dengan doa khusus.

Caranya :

Sholat Hajat 2 Rakaat / Sholat Hajat Nabi Khidir. Ba’da salam baca :
Alfaatihah bil Qobuli wa tamaami kulli suulin wa ma’muulin wa sholaahisy-sya’ni dhoohiron wa bathiinan dafi’atan likulli syarrin jaalibatan likulli khoiriin wash-sholahi wassuruuri wa ila hadrootir rasuuli Sayyidina Muhammadin Sholallahu ‘Alaihi wassalama, wa ila hadrooti khuddami Hadzihis suurotil “adhiimati Syekh Abdur Rohman wa Syekh Abdus Shomad wa Syekh Abdul Wahiid. Bisirril Al-faatihah…….

Surat Ikhlas dibaca 1000x, dengan cara tiap mendapat bilangan 100 baca taukil dibawah ini 1x :
Allohumma inni as-aluka Yaa Wahiid Yaa Ahaad Yaa Fardhu Yaa Shomaad ya man lam yattakhidz shoohibatan walaa waladan yaa man lam yalid walam yuulad walam yakun lahu kufuwan ahad.As-Aluka bihaqqi as-alukal ‘idhoomi wa anbiyaa-ikal kariimi antusakh-khirolii khuddami Hadzihis suurotil “adhiimati ‘Abdaka Syekh Abdur Rohman wa Syekh Abdus Shomad wa Syekh Abdul Wahiid yakuunuuna ‘auunan ‘alaa Qodhoo-i hawa-ijii…….( niatkan )….Al’ajal Al’ajal….. Al wahaa Al wahaa…… ‘As-saa’ah ‘As-saa’ah . Baarakalloh fiikum wa ‘alaikum wa Sholallahu ‘alaa Sayyidina Muhammadin wa ‘alaa alihi wa shohbihi wa sallam. 10x

=== Sempurna Wirid Qulhu ===

ASMA YASIIRAN

Berikut ini adalah Asma Yasiiran. Faedahnya untuk memudahkan semua hajat dan kesulitan kita.
Ijazah : KH.Ali Umar Toyyib Al-Palembani, Palembang Darussalam.
Alfaatihah ‘alaa niyyati……( Niatkan )…ilaa ruuhi Sayyidil Waliid Al-Habib Abdullah bin Abdul Qodir Bil-Faqih, Wa ilaa ruuhi Al-Habib Al-Imam Al-Habr Habib Abdul Qodir bin Ahmad Bil-Faqih, wa ilaa ruuhi Al-Habib Al-Imam Al-Quthub Muhammad bin Hadi As-seqaf Al-Hadramii wa ila hadrootir Rasuuli Sayyidina Muhammadin Sholallahu ‘Alaihi wassalama. Bisirrill faatihah…….1x

Yaa Allah, Yaa Muyassir yassir, Yaa Mudabbir Dabbir ,Yaa MusaH-Hil saHHil, SaHHil ‘Alainaa kulla ‘asiirin, bijaahil Basyiirin nadziir.
( 100x ba’da sholat fardhu / 1000x ba’da nisfu lail )
=== Sempurna Asma Yasiran ===
Semoga bermanfaat.

Kepribadian KH. Susila Budhi Dharma Paling Ampuh

SUSILA BUDHI DHARMA
Salah satu aliran kepercayaan asli Indonesia bernafaskan Kejawen Islam ini sudah menyebar ke seluruh penjuru dunia. Jauh sebelum era globalisasi dan pasar bebas, SUSILA BUDHI DHARMA telah tersebar di 80 negara dengan anggota 20 ribu orang.

Nama Indonesia sebenarnya tidak jelek di dunia internasional. Negeri yang gemah ripah loh jinawi tata tentrem karta raharja dan kini sedang sedih karena berbagai aksi radikalisme, anarkisme dan nasionalisme yang memudar ini, sebenarnya menyimpan kekuatan spiritual yang justeru diakui di dunia internasional. Kekuatan spiritual ini bisa jadi cara olah batin untuk mengubah dunia. Salah satu bukti statemen itu adalah diterimanya salah satu aliran kebatinan Jawa (Kejawen) di dunia internasional sejak puluhan tahun yang lalu.

Subud didirikan oleh almarhum R. M. Muhammad Subuh Sumohadiwijoyo. Bapak (panggilan akrabnya di kalangan Subud) menerima latihan secara spontan (dalam khasanah internal Kebatinan dikatakan telah menerima WAHYU. Sebutan ini dari kacamata Agama Islam dinilai agak kurang PAS karena yang menerima wahyu hanya para nabi. Lebih tepatnya menerima ilham) pada tahun 1925, saat berumur 24 tahun. Subuh bercerita saat dia menerima wahyu: “Saat itu Bapak (Subuh menyebut dirinya sendiri dengan sebutan Bapak bukan “saya” atau “Kami” seperti kebanyakan orang) bekerja di kantor melaksanakan tugas yang menjadi tanggung jawabnya. Tahu-tahu semua itu berhenti, berakhir. Akal tidak bekerja lagi. Kemudian Bapak menerima seperti yang akan Saudara terima di dalam latihan. 

Bapak tidak mencari ilmu, karena tidak mempunyai guru atau pengajar. Bapak hanya sekadar menerima, dan itu disebut Mukjizat Allah, Anugerah Tuhan. Itu hanya diberikan kepada orang kalau orang itu tidak mencarinya, sepi ing pamrih. Kalau seseorang menyerah dan pasrah dalam menerima Anugerah Tuhan, maka Tuhan akan memberi Anugerah-Nya…”

Inilah awal sejarah Subud yaitu ketika almarhum R. M. Muhammad Subuh Sumohadiwijoyo mendapatkan pengajaran langsung dari Tuhan. Kontak ini disusul dengan masa tiga tahun yang ditandai gejolak luar biasa di dalam jiwanya. Pada akhir masa itu, doanya terkabul dengan diperolehnya petunjuk bahwa karunia yang telah diterima beliau tidak hanya untuk dirinya sendiri dan dapat dibagi-bagikan kepada siapa saja yang berminat. Hanya disyaratkan bahwa anggota tidak boleh dicari-cari. Delapan tahun kemudian sejak diterimanya wahyu pertama tersebut, pada tahun 1933 Muhammad Subuh menamakan apa yang diterimanya ini sebagai LATIHAN KEJIWAAN. Subud sebagai organisasi kemudian dibentuk dan resmi berdiri tanggal 1 Pebruari tahun 1947 di Yogyakarta. Pada tanggal 23 Juni 1987, Muhammad Subuh dipanggil Sang Khalik di Jakarta dalam usia 86 tahun.

Muhammad Subuh dikenal para pengikutnya sebagai orang yang winasis, sakti dan waskita. Salah satu hal yang penting sebagai tonggak yang membesarkan organisasi ke dunia Internasional yang dipimpin Subuh ini adalah peristiwa sembuhnya Eva Bartok, artis Inggris setelah sakit bertahun tahun. Secara pribadi Subuh dikenal pula bertangan dingin dan mampu mengobati berbagai macam penyakit hanya dengan memasrahkan segala penyakit ke Tuhan. Apa komentar Subuh saat bisa menyembuhkan Eva Bartok? “Itu bukan Bapak yang menolong atau menyembuhkannya. Bapak hanya menunjukkan cara berbakti kepada Tuhan Allah, dan dia sembuh. Eva menjadi sehat, dan segala-galanya berakhir dengan baik. Bapak hanya menunjukkan cara berbakti. Kesehatan seseorang adalah perkara antara orang itu dan Tuhan Allah. Orang lain tidak dapat turut campur tangan…”
Bagi pengagumnya, figur Subuh tak hanya pribadi yang mempesona auranya, tapi lebih-lebih pesona spiritualnya. Maklum, Subuh bisa di-artikan sebagai Subud, nama kondang di peta spiritualitas. Subud adalah sejenis latihan spiritual yang diperoleh Subuh melalui sebuah pengalaman gaib pada 1925. Jalan spiritual itu kemudian disebut latihan kejiwaan Subud, kependekan dari Susila Budhi Dharma. Inti latihan kejiwaan itu berupa pasrah kepada Tuhan.

Manusia, menurut Subud, memiliki akses langsung dan cara yang unik untuk berhubungan dengan Tuhan. Subud, menurut Suryadi Haryono, penasihat Yayasan Susila Dharma Indonesia, bukan agama, ajaran, atau sejenis meditasi. Sebagian kalangan muslim memandang Subud, seperti aliran kebatinan umumnya, mengabaikan syariat. Benarkah? “Subud tidak bermaksud memisahkan manusia dari agamanya. Justru melalui proses pembersihan diri ala Subud, orang semakin mengamalkan ajaran agama,” kata Suryadi.

Idries Shah (1926-1996), penulis tasawuf kelahiran India, pernah menyatakan bahwa Subud adalah bentuk popularisasi dari tasawuf dan latihan kejiwaan. Subud tak ubahnya olah batin cara sufi. Muhammad Subuh memang pernah berguru kepada Kiai Abdurrahman, guru tarekat Naqsabandiyah di Kota Semarang. Namun, Subuh menolak penilaian keterkaitan antara Subud dan tasawuf. Dalam otobiografinya, Subuh menyatakan bahwa latihan kejiwaan tak diperoleh dari manusia. 

Sebagai organisasi, Subud berdiri secara resmi pada 1947 di Kota Yogya. Pada 1957, markas Subud berpindah ke kawasan Cilandak, Jakarta. Pengikut Subud hingga 1950-an masih terbatas di Pulau Jawa. Pada 1995, jumlah mereka secara nasional sekitar 15 ribu orang, demikian menurut esai ilmiah Robert J. Kyle dari Jurusan Arkeologi dan Antropologi Universitas Nasional Australia. Mereka tak hanya datang dari berbagai kelas sosial, tapi juga dari penganut agama resmi di Indonesia: Islam, Katolik, Protestan, Buddha, dan Hindu.

Sejak 1957, ratusan orang di Amerika Serikat, Eropa, dan Australia mulai masuk Subud. Penyebaran ini berkat artikel-artikel di koran dan jurnal Eropa tulisan Husein Rofe, ahli bahasa asal Inggris yang pernah berguru kepada Subuh. Juga buku-buku lain. Kini jumlah anggota Subud diperkirakan 20 ribu orang, yang tersebar di 80 negara. Mereka membentuk organisasi nasional di negara masing-masing dan secara internasional mendirikan World Subud Association. Lalu, ada juga organisasi Susila Dharma Internasional, yaitu lembaga swadaya masyarakat yang berafiliasi pada organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa. Di Indonesia, pengikut Subud ber-organisasi di bawah Yayasan Susila Dharma Indonesia. Dan kini pelatih spiritual tertingginya adalah Siti Rahayu Wiryohudoyo, anak tertua Subuh.

Subud adalah bagian dari pertumbuhan mistisisme atau sebut saja gerakan kebatinan di Jawa pasca kemerdekaan. Mereka yang terdaftar di meja birokrasi pemerintah pada 1970-an berjumlah 350 kelompok. Nama kelompok itu antara lain Sumarah, Sapta Darma, dan Pangestu. Hanya Subud yang mendunia. Fenomena itu, menurut studi Robert J. Kyle, adalah bagian dari pencarian identitas budaya menghadapi gemuruh modernitas yang mulai menyentuh Indonesia. Ada berbagai pandangan dari beberapa pengamat, misalnya Koentjaraningrat, tentang faktor kemunculan gerakan kebatinan di Jawa. Ada yang memandang gerakan itu sebagai pelarian psikologis masyarakat dalam menghadapi kerasnya kondisi sosial ekonomi, pe-perangan, kerawanan sosial, dan cepatnya perubahan sosial. Pengamat lain berpendapat itu merupakan bentuk ketidakpuasan terhadap kurangnya toleransi dan kecenderungan ritualistik dari kaum beragama. Kegagalan agama-agama untuk menjadi sumber moralitas juga dituding sebagai biang keladi. “Semua pandangan itu ada benarnya,” kata Robert dalam esai ilmiahnya. Apa pun latar sosiologis kelahirannya, kehadiran Subud terbukti memenuhi dahaga spiritual zaman, terutama di Barat.

***

SUBUD merupakan singkatan SUSILA BUDHI DHARMA. SUSILA menunjukkan sifat insan yang memiliki tabiat manusia yang sempurna sesuai dengan kodrat Tuhan. BUDHI berarti bahwa di dalam diri manusia terdapat suatu daya luhur yang dapat membimbingnya bila ia mampu menginsyafi kehadiran daya tersebut. DHARMA melambangkan penyerahan manusia kepada Kebesaran Tuhan Yang Mahakuasa. Latihan kejiwaan Subud adalah praktek rohani yang merupakan inti eksistensi Persaudaraan Subud. Dalam latihan kejiwaan Subud, si pelatih menyerah sepenuhnya kepada, membuka rasa dirinya kepada, dan mengalami kontak langsung dengan Kekuasaan Tuhan. Selama latihan berlangsung, si pelatih hanya mengikuti apa saja yang timbul dalam rasa dirinya dari saat ke saat. Pengalaman ini bersifat sangat pribadi, sehingga masing-masing pelatih akan mengalami hal-hal yang berbeda-beda. Karena apa yang diterima dalam latihan kejiwaan Subud bersifat sangat khas dan dalam, maka pengalaman-pengalaman para pelatih tidak mungkin digambarkan secara memuaskan dengan kata-kata. Dijelaskan bahwa tujuan utama latihan kejiwaan Subud adalah memberdayakan kita, dengan menyerah kepada Kekuasaan Tuhan serta mengikuti petunjuk-Nya, agar lambat laun dapat mencapai keadaan kodrati kita yang sebenarnya sebagai manusia sempurna, atau insan kamil. Siapa saja boleh masuk persaudaraan Subud asalkan calon anggota sudah mencapai umur 17 tahun, telah menjalankan masa percobaan selama tiga bulan guna mengerti asas dan tujuan Subud, dan tidak ada halangan apa-apa, maka barang siapa akan diterima sebagai anggota Subud.

Subud bukanlah organisasi atau sekte yang eksklusif, karena menerima anggota dari segala macam agama, maupun mereka yang belum beragama. Oleh karena esensi Subud adalah kebaktian kepada Tuhan Yang Mahakuasa, maka tidak ada alasan untuk terjadinya konflik dengan agama yang diyakini. Malah sebaliknya, banyak anggota Subud yang mengaku setelah mengikuti latihan kejiwaan mulai menghayati agamanya sendiri dan menghormati agama-agama orang lain. Latihan kejiwaan Subud dimulai dengan PEMBUKAAN. Selama beberapa bulan setelah dibuka, seseorang yang baru menjadi anggota dianjurkan melakukan latihan dua kali seminggu selama setengah jam. Bila sudah cukup terbiasa menerima latihan, dia akan dibenarkan berlatih tiga kali seminggu.

Latihan kejiwaan Subud dapat dilakukan baik dalam kelompok maupun sendirian. Bila keadaan memungkinkan, idealnya ialah berlatih dua kali seminggu dalam grup dan sekali seminggu seorang diri. Kini, di berbagai komunitas di seluruh dunia terdapat sebanyak 385 grup Subud. Komite-komite setempat mengusahakan sarana latihan. Di sebagian besar negeri tempat Subud berakar ada organisasi nasional yang mengadakan kongres berkala agar para anggota dapat baik bersilatulrahmi maupun berbakti bersama kepada Tuhan Yang Mahaesa. Semua organisasi nasional mengambil bagian dalam Asosiasi Subud Sedunia (World Subud Association, WSA) dan memilih direktur dan pejabatnya. WSA mensponsori kongres internasional yang diselenggarakan tiap empat tahun sekali. Pada tahun 1997 kongres tersebut akan diadakan di kota Spokane, Washington, Amerika Serikat. Kongres-kongres sebelumnya diadakan di Kolombia, Australia, Inggris, Kanada, Jerman, Indonesia, Jepang, dan Amerika Serikat.

Dalam salah satu transkrip ceramahnya kepada para calon anggota Subud di Singapura, pada 16 April 1960 Muhammad Subuh mengatakan bahwa Subud bukanlah agama baru, juga bukan sebagian agama yang sudah ada, apalagi suatu ilmu. Subud hanya merupakan lambang cara hidup manusia sempurna. Susila Budhi Dharma oleh sebab itu merupakan lambang tindak-tanduk manusia di dalam latihan kejiwaan Subud, artinya apa saja yang terjadi di dalam latihan kejiwaan Subud sungguh-sungguh merupakan Kehendak Tuhan dan terjadi karena memang demikianlah Kehendak Tuhan atas diri kita. Itu amat cocok dengan kitab bahwa Tuhan selalu dekat pada manusia, atau bahwa manusia sangat dekat pada Tuhan, bahwa Tuhan memberikan apa saja yang dibutuhkan manusia, dan bahwa manusia dapat menerima apa saja yang diberi oleh Tuhan. Apa yang harus kita serahkan kepada Tuhan? “Bukan harta benda kita, bukan apa yang kita cintai, apalagi apa yang kita miliki, karena Tuhan tidak membutuhkan semua itu. Yang harus kita serahkan ialah akal-pikiran, hati, dan nafsu, karena itu semua merupakan alat-alat yang selalu menghalang-halangi kita kalau mau dekat pada Tuhan..” kata Muhmmad Subuh.

Menurut Subuh, Tuhan memerintah tanpa perkakas atau bahan, sedangkan manusia, kalau mau membuat suatu barang, membutuhkan, misalnya, meja, kayu, paku, martil, dan alat-alat lainnya. Untuk bisa membuat bom atom, manusia membutuhkan alat-alat yang lebih banyak lagi untuk mengubah bahan baku menjadi bom atom. Tetapi semua itu tadi tidak diperlukan Tuhan. Tuhan Allah mencipta tanpa perkakas dan bahan. Di sini terang sekali bahwa untuk dapat mengerti Kehendak Tuhan tidak ada jalan lain buat manusia kecuali betul-betul menyerah, karena hati dan akal pikirannya tidak mungkin akan dapat bertemu dengan Tuhan. “Itulah yang kita lakukan dalam latihan kejiwaan. Kita hanya menyerah saja tanpa menggunakan akal-pikiran, hati, dan nafsu, karena tugas kita ialah hanya sekadar menerima jatah yang Tuhan catukan kepada kita. Demikianlah dapat dimengerti bahwa Subud itu hanya merupakan lambang kehidupan manusia yang wajib menurut Kehendak Tuhan melulu serta melaksanakan Perintah-Nya di dunia, dan demikian pula di akhirat.” Ujar Subuh.

Itulah karenanya maka dalam mengikuti latihan kejiwaan Subud kita tidak mempunyai ajaran, tidak ada yang perlu kita pelajari, karena yang dihendaki tidak lain kecuali sungguh-sungguh menyerah. Siapa saja yang mengatakan bahwa ia tahu di mana jalan menuju ke Tuhan sebenarnya mendahului pemberian Tuhan sebelum ia dapat menerimanya. Tidak ada yang perlu kita lakukan kecuali menerima apa yang diberi-Nya, atau apa yang menjadi Kehendak Tuhan atas diri kita. Itulah sabda sejati para nabi, “Asal engkau pasrah kepada Tuhan dengan ikhlas dan jujur, Tuhan akan memayungi dan menuntun dirimu.”

Di dalam latihan kejiwaan kita tidak mempunyai kemauan satu pun. Menurut Subuh, kita tidak mempunyai permohonan satu pun. Kita hanya sekadar menerima apa saja yang Tuhan berikan. Tidak patut kalau kita meniru atau mencontoh orang lain. Kita masing-masing harus menemukan dan menempuh jalan sendiri ke Tuhan. Biasanya, kalau berguru, seorang murid banyak diajari untuk melakukan persis apa yang dilakukan oleh gurunya, agar ia dapat menggayuh apa yang telah tercapai oleh sang guru. Sebenarnya itu keliru, sebab jangankan di antara guru dan murid-muridnya, di antara saudara kandung saja sudah banyak perbedaannya. Dengan demikian tentunya kita dapat mengerti bahwa jalan yang cocok untuk seorang guru dalam hal menemukan Tuhan, belum tentu cocok untuk murid-muridnya. Subuh menjelaskan kalau kita sungguh-sungguh sudah benar-benar dapat mengenal aspek halus kita, maka di dalam segala hal kita akan dituntun oleh Kekuasaan Tuhan, sebab Kekuasaan Tuhanlah yang bekerja di dalam dan di luar kita, sehingga di mana saja, di kantor atau sedang menyetir mobil, atau melakukan apa saja, kita akan selalu dituntun oleh Kekuasaan Tuhan. Sungguh jelas apa yang tersabda di dalam Alquran, “Sebelum bertindak, ucapkanlah bismillaahir rahmaanir rahiim.

Itu, kata Subuh, mengandung arti bahwa kita mengikuti Tuntunan Tuhan dan hanya akan melakukan apa yang dititahkan-Nya. Saudara tidak akan tergesa-gesa bertindak dan baru setelah itu ingat Tuhan, sehingga menyesal, merasa kecewa dengan apa yang telah Saudara lakukan. Kalau sebelum kita mulai bekerja Tuhan Allah selalu ada di dalam kesadaran kita, maka segala apa yang kita kerjakan nanti akan benar. “Itu juga mengandung arti bahwa kita tidak boleh bertindak tanpa Tuntunan Tuhan, karena jika Tuhan Allah kita lupakan, kita tidak akan mendapat Pertolongan-Nya kalau ternyata tindakan kita salah. Kekuasaan yang kita saksikan, hanya untuk meyakinkan bahwa Kekuasaan Tuhan Yang Mahakuasa bekerja di dalam kita, tidak ada hanya di dalam diri kita, melainkan juga ada di dalam tiap-tiap ciptaan. Itulah sebabnya, maka di dalam latihan kejiwaan kita tidak akan merugikan agama kita masing-masing. Apa yang kita alami dan lakukan akan berasal dari Kehendak Tuhan, dan kita hanya membuka apa yang sudah ada di dalam kita,” ujar Subuh.
Oke deh, salam damai di alam kelanggengan buat Pak Subuh.

Ilmu Pelet Ilmu Susuhe Angin Ngendi Nggone Paling Ampuh

SUSUHE ANGIN NGENDI NGGONE
DAMAI RASA HATI KETIKA PADA LARUT MALAM MENDENGARKAN LANTUNAN KIDUNG KARYA KANJENG SUNAN KALIJAGA. KIDUNG DARMAWEDA……………. SIAPA YANG TIDAK KENAL? KIDUNG ITU BAGI PARA SULUK, PEJALAN SPIRITUAL SANGAT DIKENAL KARENA PENGHAYATAN AKAN KEBERADAAN TUHAN YANG MAHA KUASA YANG SANGAT DEKAT …………….  LEBIH DEKAT DARI RASA DEKAT.

Tuhan tidak jauh di atas langit dan kalaupun banyak disebut bahwa Tuhan itu berada di atas arasy……………. maksudnya tentu bukan terletak jauuuhh.. aras itu berada di dalam sekat terdalam hati manusia. Manusia yang terbuka tabir hatinya……………. yang bersih dari lemak-lemak nafsu yang membungkus kemurnian dan kesucian.
Simaklah…

Ana pandhita akarya ing wangsit….. mindha kombang angajab ing tawang ….. susuh angin ngendi nggone …. lawan galihing kangkung …..wekasane langit jaladri …..isining wuluh wungwang lan gigiring punglu…. tapaking kuntul anglayang ….manuk miber uluke ngungkuli langit…. kusuma anjra ing tawang.

Nah, mencari Tuhan itu ibarat mencari sarangnya angin. Dimana sarang angin? Tentu tidak ada, dimana galihnya tumbuhan kangkung? Tentu kosong… dimana pula kita kita bisa mendapatkan tapaknya burung yang terbang? Tentu tidak akan bisa kita temukan…. Dimana batas dari langit, tentu tidak terjangkau dan tidak berbatas

Ngambil banyu apikulan warih……………. amek geni sami adadamar……………. kodhok ngemuli elenge…. miwah kang banyu den kum…. kang dahana murub kabesmi …. bumi panetak ingkang……..pawana katiyub…….tanggal pisan kapurnawan…….yen anenun sonteg pisan anigasi kuda ngrap ing pandegan………..

Bertemu dengan Tuhan itu maknanya adalah bertemunya dengan diri yang sejati, kenali diri maka kau akan bertemu dengan Tuhan. Tuhan tidak bisa dicari dengan apapun, karena Tuhan itu ADA dan jelas tidak punya sifat TIDAK ADA. Tuhan Maha Melihat. Bukan MAHA DILIHAT (pantas bila tidak bisa dilihat bukan?).

Ana kayu apurwa sawiji wit buwana epang keblat papat……….agedong mega tumembe …….. apradapa kukuwung kembang lintang segara langit …………….sami andaru langit…………….woh surya lan tengsu….asirat bun lawan udan …………….apupuncak akasa bungkah pratiwi oyode bayu bajra.

Diri menjadi pancer atau pusat bertemunya kiblat yang sejatinya ada di semua arah…..  diri yang memangku kekayaan khasanah ilmu seluruh jagad, bumi memang tempat berpijak, namun bumi yang sejati adalah badan/tubuh kita yang menjadi wadah hidup kita.

Wiwitane duk anemu candi…………….gegodhongan miwah wawarangkan sihing hyang kabesmi kabeh …………….tan ana janma kang weruh yen weruha purwane dadi …..candi segara wetan …………….ingobar karuhun…………….kahyangane sanghyang tunggal …………….sapa reke kang jumeneng mung hartati …………….katon tengahing tawang.
Rahasia tersembunyi di dalam hati dan jiwa.. kemanapun manusia mencari Tuhan dan kedamaian, hanya akan ditemukan bila kita menilik ke dalam

Aunung agung segara sarandil…………….langit ingkang amengku bawana …………….kawruhana ing artine …………….gunung segara umung…………….guntur sirna amnegku bumi …………….tug kang langit buwana…………….dadya weruh iku mudya madyaning ngawiyat…………….mangasrama ing gunung agung sabumi…………….candhi candhi sagara.
Gunung luhure kagiri giri…………….sagara agung datanpa sama…………….pasampun kawruhan reke…………….artadaya ounuku …………….datan kena cinakreng budi…………….anging kang sampun prapta ing kuwasaning …………….angadeg tengahing jagad …………….wetan kulon lor kidul ngandhap myang nginggil …………….kapurba wisesa.
Berdiri dan bangkitlah, hayatilah kuasa-kuasa Ilahi yang hidup dan menghidupi dirimu
Bumi sagara gunung myang kali…………….sagunging kang isining bawana…………….kasor ing artadayane …………….sagaar sat kang gunung …………….guntur sirna guwa samya nir…………….singa wruh artadaya…………….dadya teguh timbul lan dadi paliyasing prang…………….yeng lulungan kang kapapag wedi asih sato galak suminggah.
Jim perih prayangan samya wedi……………. mendhak asih sakehing drubiksa…………….rumeksa siyang dalune singah anempuh lumpuh…………….tan tumama ing awak mami kang nedya tan raharja…………….kabeh pan linebur…………….sakehe kang nedya ala…………….larut sirna kang nedya becik basuki…………….kang sinedya waluya.
Siyang ndalu…………….rineksa hyang widhi …………….dinulur saking karseng hyang widhi…………….kadhep ing jalma kabeh…………….apan wikuning wikuwikan liring pujasamadi …………….dadi sasedyanira mangunah linuhung paparab hyang tegalanang asimpen yen tuwujuh jroning ati…………….kalis ing pancabaya.
Yen kinarya atungguh wong sakit ejim setan datan wani ngambah rineksa malaekat …………….nabi wali angepung sakeh lara samya sumingkir …………….ingkang nedya mitenah …………….maring awak ingsun …………….rinusak dening pangeran …………….eblis laknat sato marah padha mati……………. tumpes tepis sadaya………….

Selagi masih hidup, jangan pernah takut dan khawatir… dengan cinta kasih dan rasa syukur mendalam kepada ilahi akan sirna segala bencana… biarkankah hidupmu menjadi penerang dengan berbudi baik dan bermoral, manfaatkan waktu yang ada untuk berkarya sebagaimana Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa ada untuk mu, untuk alam semesta.. Dia tidak pernah tidur dan tidak pernah diam… senantiasa dia berfirman dan berkarya….

Ilmu Pelet Cara Menarik Benda Benda Pusaka Paling Ampuh

Kunci Ilmu Menarik Benda Pusaka

Kunci Ilmu Menarik Benda Pusaka pada kesempatan ini kita bahas. Bagaimana  cara mengambil pusaka dari alam gaib atau tatacara menarik harta serta benda-benda pusaka seperti keris, tombak, cundrik, tongkat, merah delima, batu akik, benda mustika, harta karun, dsb. Kunci Ilmu Menarik Benda Pusaka yang beredar secara online di website atau blog mengacarkan tatacara menarik benda pusaka dengan veri ilmu hikmah yang mengamalkan wirid, doa khusus yang termaktub dalam Al Quran, rajah serta wafaq yang terkait untuk pemagaran dan membuka gerbang alam gaib. Walau yang terposting hanya cuilan tatacaranya yang tidak lengkap, hal itu untuk wawasan saja, bila diterapkanpun tentunya tingkat keberhasilannya minimal sekali. Keilmuan harus di Gurukan pada ahlinyya, tanpa bimbingan seorang guru yang mahir mana mungkin berhasil dengan sukses dalam menerapkan dan mengamalkan ilmu secara nyata dalam pelaksanaannya.

Kunci Ilmu Menarik Benda Pusaka memang banyak sekali versi dan tatacaraanya, bahkan beragam doa dan mantra untuk mewujudkan penarikan benda pusaka dari alam gaib tersebut. Dalam versi ilmu kejawen tatacaranya lebih simple dan tidak perlu membaca doa ratusan atau ribuan kali bahkan tidak perlu menggunakan minyak yang mahal harganya. Kunci Ilmu Menarik Benda Pusaka versi kejawen pelaku haruslah menebus keilmuannya terlebih dahulu dengan puasa mutih selama 7 hari agar power energi spiritualnya mampu menembus demensi alam gaib. Adapun doa puasanya sebagai berikut:

"Niat ingsun poso mutih dino pitu pasaran limo kanggo srono mbuko bondo donyo kang ono alam gaib, syah sampurno jiowo lan rogo, tinuntunan njeng sunan kalijogo, sabdo guru lelaku-ku raden tjakra djajaningrat, gebyar pangestu eyang prabu aji soko, berkah kersaning Hyang Moho kuwoso,lailahailallah".

Selama puasa doa di baca sewaktu mau mengawali dan setiap hendak berbuka puasa(makan nasi putih dan minum air putih), bagi yang muslim ditambah diawali dengan membaca al fatehah. Setelah di tebus maka seusai menjalankan puasa maka wajib mengolah energi spiritual anda. Hal ini bila anda pernah mengambil program S45P tentu tau bagaimana tatacaranya. Untuk menerapkan Kunci Ilmu Menarik Benda Pusaka carilah tempat keramat atau dimana yang anda deteksi ada pusaka/harta yang terselimut oleh kabut gaib.

Setelah tempat ditentukan dan mencari hari baik, maka siapkan uborampe sebagai berikut: kain mori putih ukuran panjang dan lebar 1 meter, sirih kinang lengkap 7 lintingan, dupa tumpeng, uang logam 100 perak( syukur uang cepek yang bergambar gunungan wayang kalo ada), bunga setaman (untuk pedanyangan/penunggu gaib) dan bunga telon (untuk panyuwunan/hajat anda).
Tatacaranya, tata smua uborampe diatas kain mori putih, dan jejawab uluk salam dengan penunggu gaib tersebut, setelah itu mulailah membakar dupa tumpeng dan merapalkan mantra:

"Hong ilaheng prayoga nanira, ngatabagama hyang amurbo ameseso, nyayajadapa sang hyang manon, krono lawasatada binuko alam ginaib,...karacanaha cipta rasa karsaku wujudto ..., dakya samubarang.....(dan dilanjutkan membaca kata kunci aji sakan)...."

Bacalah mantra tersebut berulang kali dengan suasana bermeditasi, maka jika adanya interaksi sebelum dupa habis penunggu lokasi gaib yang ada benda pusaka tersebut akan menemui anda dan mintalah benda pusaka apa yang anda maksud tersebut.

Dengan menjalankan ritual Kunci Ilmu Menarik Benda Pusaka versi kejawen ini maka anda akan mampu mengangkat berbagai benda pusaka yang anda kehendaki. Tutorial lengkap bab ini  dibeberkan dalam kitab primbon laduni adam makna yang di tulis oleh guru besar kami. Maaf untuk bagian mantranya kami potong separo untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.

Semoga ini bisa menjadi wawasan bermanfaat dalam khasanah dunia supranatural terutama dalam menarik atau mengangkat harta/pusaka di alam gaib.
Kunci Ilmu Ghaib

Silahkan Tunggu Kehadiran Kunci Ilmu Ghaib ijazah dari beliau-beliau!!!

Ilmu Pelet Rahasia Ajian Panglimunan Paling Ampuh

Ilmu Pelet Rahasia Ajian Panglimunan  Paling Ampuh
Kunci Ajian Panglimuan

Kunci Aji Panglimunan adalah salah satu ilmu ghaib yang sangat terkenal ampuh,karena pemilik ilmu ini bisa menghilang bahkan menutup benda agar tidak tampak.Sayang anggapan orang secara umum,ilmu ini dianggap ilmu hitam lantaran banyak disalah gunakan untuk hal yang tidak perpuji seperti mencuri,dll.

Namun sebenarnya hanya sejenis ilmu panglimunan seperti welut putih,popok wewe,siluman yang bisa untuk berbuat hal demikian. Aji panglimunan pada dasarnya hanya bisa digunakan pada saat terdesak atau benar-benar diperlukan, mengenai bagaimana cara menguasai ajian ini,maka jalakan ritual sbb: Puasa mutih selama 21 hari dan pati geni sehari semalam. Tiap usai sholat wajib lima waktu mantra dan doanya dibaca 7x. Malam harinya jalankan sholat hajat khusus 2 rakaat,mantra dan doanya dibaca 7x, ditambah wirid asma'ul husna 7 putaran tasbih, jika sudah ditebus ritualnya jika mau gunakan cukup baca sekali.
Mantranya :

"Shalallohu ‘alaihi wasallam
Allohuma qulhu Allah
Dzat gumilang tanpa sangkan
Gumilang tanpa enggon
Liyep ilang salin raga
Inna fatohia lakofat kanmubilla
Sir Abubakar, sir Umar, sir Ali, sir Usman
Sir jabarail, sir malaikatul mukhorobin
Sir Alloh la illa haillaloh muhammadurrosulluloh
Sir wali, sir kuat berkat, sir teguh, sir luput, sir ora katon
Lungguhku imbar, mimang-mimong si wisakarma
Tengahing angin, apipit maya-maya ora katon apa-apa
Kang hima kakalangan peteng ndedet alimengan si ambar ngemuli aku
Wong sabuwana bloloken orang weruh aku ". 3x, Doanya:
"La tudrikuhul abshor
Wa huwa, yudrikul abshor
Wa huwal lathiful khobir". 7x Wiridnya: "ya latif ya khobir" 700x.

Demikian penjelasan ilmu ini,semoga bermafaat.

Ilmu Pelet Rahasia Ilmu Meraga Sukma Paling Ampuh

Ilmu Pelet Rahasia Ilmu Meraga Sukma Paling Ampuh
Kunci Rahasia Meraga Sukma

Ternyata sejak jaman dahulu nenek moyang kita, khususnya orang jawa sangat gemar mempelajari dunia ilmu ghaib. Baik yang bersifat rahasia maupun yang terang-terangan. Mereka belajar ilmu ghaib dengan tujuan yang berbeda satu yang lain. Ada yang bertujuan agar sakti, kebal senjata, kebal api, kebal racun, dan ada yang pula bertujuan bisa mengobati orang sakit dan lain sebagainya. Untuk itu Indo Ghaib hadir di tengah-tengah anda yang haus dengan ilmu-ilmu spiritual dan supranatural menampilkan Kunci Ilmu Ghaib buat anda!!! namun dalam mempelajari agar anda tidak ada kendala metafisik silahkan minta ijazah pada Dewan Guru kami, jangan Otodidak kecuali anda praktisi paranormal yang sudah memamami Dunia Ilmu Ghaib.

Khususnya mengenai Ilmu Meraga Sukma atau Ilmu Pelepasan itu juga termasuk ilmu ghaib,disebut ghaib karena tidak kasat mata alias dilihat dengan panca indra tubuh kasar, seakan-akan tidak masuk akal.Meraga Sukma adalah cara pelepasan sukma , dimana sukma keluar dari tubuhnya ( dari raganya ), sementara nyawanya masih berada didalam tubuhnya, bila nyawa ikut keluar, berarti ia mati beneran...!!!Tunggu dulu...Banyak orang, melalui berbagai referensi, menganggap nyawa sama dengan jiwa. Bahkan dipahami secara rancu dengan menyamakannya dengan roh atau sukma. Nyawa, jiwa, roh, sukma, diartikan sama. Tetapi manakala kita menyaksikan peristiwa meraga sukma, perjalanan astral, lantas timbul tanda tanya besar. Bukankah saat terjadi peristiwa kematian, sukma seseorang keluar dari jasadnya ?! Kenapa orang yang meraga sukma tidak mengalami kematian ?! Sejak lama saya bertanya-tanya dalam hati saya sendiri. Apa gerangan yang terjadi dan bagimana duduk persoalannya. Bagaimanakah sebenarnya rumus-rumus tuhan yang berlaku di dalamnya ?

Butuh waktu puluhan tahun hingga saya menemukan jawaban logis, paling tidak nalar saya bisa menerimanya. Nyawa ibarat “lem perekat” yang menghubungkan antara sukma dengan raga manusia. Pada peristiwa kematian seseorang, nyawa sebagai lem perekat tidak lagi berfungsi alias lenyap. Jika lem perekatnya sudah tak berfungsi lagi maka lepaslah sukma dari jasad. Lain halnya dengan meraga sukma, lem perekat masih berfungsi dengan baik, sehingga kemanapun sukma berkelana, jasadnya yang ditinggalkan tidak akan mati. Hanya saja lem perekat bernama nyawa ini sistem bekerjanya berbeda dengan lem perekat pada umunya yang benar-benar menyambung merekatkan antara dua benda padat. Nyawa merekatkan antara jasad dan sukma secara fleksibel, bagaikan dua peralatan yang dihubungkan oleh teknologi nir kabel. 

Namun demikian nyawa tentu saja jauh lebih canggih ketimbang teknologi bluetooth yang bisa menghubungkan dua peralatan dalam jarak dekat maupun jauh. Dalam khasanah spiritual Jawa, para leluhur di zaman dulu menemukan adanya keterkaitan masing-masing unsur gaib dan wadag manusia. Raga supaya hidup harus dihidupkan oleh sukma, sukma diikat oleh rasa. Ikatan rasa akan pudar dan lama-kelamaan akan habis apabila rasa tidak kuat lagi menahan penderitaan dan trauma yang dialami oleh raga. Bila seseorang tak kuat lagi menahan rasa sakit, kesadaran jasadnya akan hilang atau mengalami pingsan, dan bahkan kesadaran jasadnya akan sirna samasekali alias mengalami kematian. Di sini peristiwa kematian adalah padamnya “alat nirkabel” atau semacam “bluetooth” bikinan tuhan sehingga terputuslah hubungan antara jasad dan sukma. Lain halnya dengan aksi meraga sukma, sejauh manapun sukma berkelana ia tetap terhubung dengan raga melalui “teknologi” bluetooth bikinan tuhan bernama nyawa.

MERAGA SUKMA :SEBUAH PERJALANAN SPIRITUAL Dalam menjalankan Meraga Sukma "Dalam keadaan hening,tubuh terasa sangat ringan,indah dan sejuk dan hangat.mata saya tertutup namun saya mampu melihat seluruh keadaan di sekeliling ruangan…semua benda yang saya lihat mengeluarkan cahaya termasuk tubuh saya sendiri"

Ini pengalaman dalam mempraktekkan teknik Meraga Sukma.Diri manusia ini sebenarnya terhijab,terhijab dari segala sesuatu yang bersifat spiritual.hijab tersebut ada yang memang sudah menjadi ketentuan Allah seperti hijabnya dunia dengan akhirat,namun ada juga hijab yang manusia buat sendiri seperti hijabnya alam pikiran manusia.

Bagaimana alam pikiran manusia bisa menjadi hijab (tabir penutup)? Jawabanya sangat sederhana yaitu karena manusia selalu berpikir dengan panca indera dan segala sesuatu yang dilihat dengan panca indera menjadi sah dan ilmiah.segala sesuatu yang diluar panca indera disebut dengan mistik,takhayul dan non ilmiah.manusia merasa bahwa sesuatu yang bisa dilihat dengan panca indera maka bisa dilihat sebagai realita dan di terima akal pikiran

Apakah pendapat diatas salah?tidak sepenuhnya...jika kita hanya ingin mengalami perjalanan badani maka cara berpikir diatas tidaklah salah.tapi akan banyak misteri misteri kedahsyatan semesta yang tak mungkin bisa kita selesaikan dengan metode ilmiah.salah satu contohnya adalah tentang tongkat nabi musa.akan banyak orang berpikir bagaimana mungkin ada tongkat yang bisa membelah samudra?bagaimana mungkin sebuah tongkat bisa manampilkan kekuatan yang luar biasa.tentu jika nabi musa hidup dijaman ini ia akan banyak di undang untuk memberikan ceramah di universitas universitas dan tongkatnya akan dijadikan bahan penelitian yang pasti tidak akan pernah berakhir …
Kita tidak salah berpikir secara ilmiah dan rasional.masalahnya adalah sebagai manusia kita juga diberikan keinginan untuk melakukan perjalanan spiritual.ada kerinduan dalam diri kita untuk juga mengalami pengalaman spiritual menjelajah dimensi ruang dan waktu dan ternyata di situlah tempat tinggal kebahagiaan.

Alat untuk melakukan perjalanan spiritual tersebut adalah ilmu meraga sukma.ilmu ini adalah termasuk ilmu yang langka.dengan meraga sukma anda bisa melihat rumah anda saat bepergian,mendatangi sanak dan famili secara batin,mengelilingi tempat tempat indah di dunia dan bertemu dengan para guru batin yang shalih.

Segala sesuatu yang terlihat dalam alam badani pada hakekatnya adalah sebuah ilusi sedangkan yang terlihat dalam alam spiritual adalah alam realita.jika anda belum punya mobil anda ingin punya mobil maka ada ilusi dalam pikiran anda bahwa setelah anda punya mobil anda akan bahagia.sebelum anda punya rumah ada ilusi dalam pikiran anda bahwa setelah anda punya rumah nanti anda akan bahagia………tapi kenyataannya setelah anda punya rumah dan mobil ternyata anda tidak bahagia,anda lalu diberikan ilusi ilusi yang lain yang menyiksa anda jika perjalanan hidup anda hanya sekedar perjalanan badani.

Hasil lain akan anda dapati jika anda melakukan perjalanan spiritual.didalam dunia spiritual disitulah bersemayam kebahagiaan hakiki dan jauh dari ilusi yang memperbudak manusia.ada keteduhan ada kedamaian dan ada warna keabadian.

Pada saat anda meraga sukma anda tidak akan merasakan keinginan untuk makan dan minum.selera makan anda akan hilang walaupun anda seorang pemakan berat sekalipun.

kegalauan dan kegundahan hati anda akan hilang saat sudah berada dalam alam spiritual sebab kegundahan hanya ada dalam dunia badani.dalam enikmatan tersebut maka anda akan merasa sangat kagum akan kebesaran Allah Subhanahu wa taala yang memimpin semua makhluk dijagad raya ini

Pernahkah anda bercita cita untuk bisa jalan jalan keseluruh tempat indah didunia?anda bisa dalam sekejap berada di bunaken melihat keindahan taman laut kemudian sekejap berada di pantai sanur bali kemudian sekejap berada di China menyaksikan tembok besar atau mungkin anda ingin melihat keindahan gunung himalaya,atau anda ingin berkunjung ke tempat tempat yang paling indah diujung bumi sekalipun yang belum dijamah oleh manusia…anda tidak perlu pesawat terbang ,yang anda butuhkan hanyalah bilik kamar anda yang berfungsi sebagai bandara dan tubuh halus anda akan meluncur dan terbang laksana pesawat yang siap mengantar anda menjelajah dunia dengan alat berupa sebuah ilmu yang bernama Meraga Sukma…

Apa yang akan anda rasakan jika anda berada dilangit langit kamar dan melihat tubuh anda sendiri berbaring ditempat tidur?anda akan terkejut dan takut…tapi itulah memang pengalaman yang banyak di alami oleh para murid yang sedang belajar meraga sukma untuk pertama kali...

Badan halus anda akan keluar dari tubuh anda dan anda berenang diudara seperti para astronot yang berjalan dipermukaan bulan.anda bisa terbang melebihi kecepatan mobil balap sekalipun,membelah udara dan melaju bersama angin…

Untuk mampu melakukan meraga sukma anda mebutuhkan beberapa langkah dan bekal bekal berikut ini:

1.kekuatan benteng badan

Tubuh fisik anda harus dijaga dengan benteng baik dengan doa maupun asma asma khusus.jangan pernah coba coba melakukan meraga sukma tanpa benteng badan yang cukup sebab biar bagaimanapun tubuh fisik anda harus dijaga selama badan halus anda meninggalkan badan.bagi anda yang sudah pernah belajar ilmu Khodimul Ghaib/Rijalul Ghaib anda beruntung karena dalam ilmu tersebut sudah termasuk kunci benteng badan untuk meraga sukma

2.kepasrahan dan keberanian

Anda harus mampu melewati tahapan tahapan krusial saat akan melakukan meraga sukma.anda akan mengalami perasaan takut ketika tubuh halus anda melakukan perjalanan astral.apalagi jika anda berniat untuk melakukan perjalanan badan yang jauh seperti ke luar negeri dan sebagainya,maka dalam perjalanan anda ,anda akan bertemu dengan banyak orang yang meraga sukma,makhluk makhluk ghaib dan sebagainya.inilah yang membutuhkan mental anda sebab tidak semua makhluk berwujud seperti yang anda inginkan .

3.jika bertemu dengan Guru batin

Anda beruntung jika dalam meraga sukma anda bertemu dengan para guru batin yang shalih.mereka akan mengajari ilmu ilmu yang rahasia dan tidak pernah anda pikirkan sebelumnya.lewat mereka kita bisa belajar bagaimana menjalani kehidupan secara baik dan terbebasi godaan godaan.

Jika anda beruntung anda akan diberi benda kenang kenangan seperti cincin ,tasbih dan sebagainya yang tahu tahu sudah berada di tempat tidur anda ketika bangun

4.Mengatur frekwensi Meraga sukma

Waktu yang tepat untuk melakukan meraga sukma adalah malam hari,karena justru saat malam anda akan lebih terang ketika tubuh batin anda pergi keluar untuk berjalan jalan.frekwensi meraga sukma tidak boleh terlalu sering .biasanya 2 atau 3 hari sekali sudah cukup baik bagi perkembangan ilmu anda sehingga anda akan memiliki aura spiritual yang luar biasa

Jika anda sangat ingin menguasai ilmu yang luar biasa ini,saya sarankan milikilah "piandel keramat terkait ilmu tersebut" sebagai piranti spiritual dan seringlah membaca ayat ayat(..rhs..) yang mampu membuat lathoif-lathoif dalam tubuh anda bersinar,jika lathoif dalam tubuh anda sudah mulai bersinar maka ruh anda akan menjadi lebih ringan dan mata hati anda akan lebih tajam.

Apakah Meraga Sukma hanya mampu dilakukan oleh orang berbakat? tidak..siapapun anda dan bagaimanapun keadaan spiritual ini anda memiliki kesempatan untuk mengalami perjalanan batin yang luar biasa ini,tentu dengan syarat anda harus rajin berlatih!!!dan perlunya adanya piranti/bekal dalam latihan serta adanya pembimbing spiritual yang bisa menuntun anda dalam mempelajari keilmuan/jangan Otodidak...Beresiko!!!

Banyak orang di luaran sana belajar ngawur tanpa guru tanpa pembimbing,akibatnya stress!!! merasa dirinya Sekti Mandraguna bahkan suka pamer alias takabur!!! merasa diri punya ratusan bahkan ribuan puja mantra,tapi sayang sekali... hanya sekedar koleksi biar di anggap ampuh!!! Dengan orang seperti itu Saya Pribadi merasa Kasihan!!!

Ilmu Pelet Kunci Ajian Laduni Paling Ampuh

Ilmu Pelet Kunci Ajian Laduni Paling Ampuh
Kunci Ilmu Laduni

Cara Mendapatkan Kunci Ilmu Laduni dari Allah Menurut Al Qur’an dan Hadist
Bismillahir rohmanir rohim,
Sebelum membaca artikel ini, mari luruskan dahulu yaqin kita kepada Allah…
Bahwa Makhluq ini tidak kuasa, tapi Allah yang maha kuasa!
Belajar (menuntut ilmu) diwajibkan untuk semua muslimin dan muslimat (hadits).
Tapi Hakikatnya ilmu dtang dari Allah bukan dari Belajar. Begitu pula rezeki datang bukan dari kerja kita.!
Kita Belajar karena perintah Allah dan Sunnah Nabi.
Jika Allah kehendaki, dengan belajar – Allah berikan ilmu
Jika Allah kehendaki, dengan belajar – tapi Allah tidak berikan ilmu
Jika Allah kehendaki, tanpa belajar pun – Allah berikan ilmu
Laailaha illallah
Belajar itu makhluq, Allah yang kuasa

Kata laduni dipetik dari ayat Allah yang berbunyi:
“Dan kami telah ajarkan kepadanya (Nabi khidhir) dari sisi Kami suatu ilmu”. (Al Kahfi: 65)
ilmu laduni /ilmu mauhub merupakan salah satu ilmu yang harus dimilki oleh orang yang ingin menjadi ahli tafsir alqur’an. Disamping harus mengusai 14 cabang ilmu lainnya seperti ilmu lughah, nahwu, saraf, balaghah, isytiqoqo, ilmu alma’ani, badi’, bayan, fiqh, aqidah, asbabunuzul, nasikh mansukh, ilmu qiraat, ilmu hadits, usul fiqah ( hukum-hukum furu’) dan ilmu mauhub ( fadhilah alqur’an, syaikh maulana zakariyya).

Kunci Ilmu Laduni ini adalah karunia khusus dari Allah swt.

“man ‘amila bimaa ‘alima waratshullahu ‘ilma maa lam ya’lam”
Artinya : Nabi SAW bersabda :” BARANGSIAPA YANG MENGAMALKAN ILMU YANG IA KETAHUI MAKA ALLAH AKAN MEMBERIKAN KEPADANYA ILMU YANG BELUM IA KETAHUI”

Perkara ini telah dijelaskan oleh sayyidina ‘ali ra. saat beliau menjawab pertanyaan orang ramai, “apakah beliau telah mendapatkan ilmu khusus atau wasiat khusus dari Rasulullah saw. yang hanya diberikan kepada beliau dan tidak kepada orang lain?”
Hazrat ‘ali ra. menjawab :” Demi Tuhan yang telah menciptakan surga dan jiwa-jiwa, aku tidak pernah mendapat apa-apa selain daripada ilmu yang Allah berikan kepada seseorang untuk memahami alqur’an!”

ibnu abi dunya rah. berkata bahwa pengetahuan daripada Al-quran dan apa-apa yang didapati daripada alqu’an begitu luas daripada alqur’an. Seorang pentafsir harus mengetahui 15 cabang ilmu yg disebutkan diatas. Tafsiran orang yang tidak mahir dalam ilmu-ilmu ini adalah termasuk tafsiran bil-rakyi (tafsir menurut fikiran sendiri) yang hal ini DILARANG OLEH SYARA’. Para sahabat ra. mendapat ilmu bahasa arab secara tabii dan ilmu-ilmu lain mereka dapati langsung dari ilmu kenabian (nabi SAW).

Nabi SAW bersabda :” Barang siapa yang berfatwa dalam masalah agama, tanpa ada ilmu maka baginya laknat Allah, malaikat dan manusia seluruhnya ” (HR. Imam suyuti).

Jadi Ilmu laduni = ilmu dari Allah asbab hasil amal…karena Allah telah tunjukan cara mendapatkannya pada kita.

ilmu laduni dan cara/jalan untuk mendapatkannya didalam ALQU’AN DAN HADITS :
1. TAKUT KEPADA ALLAH
kitab alhikam, syaikh ibnu athoillah alasykandary (kepala madrasah alazhar-asyarif abad 7 hijriah) menyebutkan nukilan ayat dari alqur’anulkarim :
“wataqullaha wayu’alimukumullah” (Qs. Al baqarah ayat 282)
artinya : “Takutlah kepada Allah niscaya Allah akan mengajari kalian“ (Qs. Al baqarah ayat 282)
Sifat takut/tunduk/patuh hanya kepada Allah, sangatlah mulia. Bukan saja ilmu laduni yang Allah beri tapi Allah akan tundukan semua makhluq padanya bahkan para malaikatpun akan berkhidmad dan senantiasa membantunya (atas izin Allah), sebagai mana maksud dari haidts nabi SAW :
Nabi saw bersbda : “man khofa minallahi khofahu kulla syai waman khofa ghoirallah khofa min kulli syai”
artinya : “Barang siapa yang takutnya hanya kpd Allah maka Smua makhuq akan takut/tunduk padanya. Barangsiapa takut/tunduknya kpd selain Allah maka semua makhluq akan (menjadi asbab) ketakutan baginya “

Lihatlah kisah-kisah salafushalih kita, bagaimana pasukan dakwah sahabat berjalan diatas air melintasi sungai tigris irak, pasukan dakwah sahabat yang berjalan melintasi laut merah, mu’adz bin jabal ra shalat 2 rekaat maka gunung batu yang besar terbelah dua-membuka jalan untuknya, para sahabat terkemuka boleh mendengarkan dzikir benda-benda mati (roti dan mangkuk) .
Abu dzar alghifary ra. atas perintah khalifah umar ra., beliau ditugaskan utk memasukan kembali lahar gunung berapi yang sudah keluar dari kawahnya. maka atas izin Allah, lahar panas tsb masuk kembali ke kawah gunung tsb (hayatushabat).

Abdullah atthoyar ra. boleh terbang seprti malaikat yang punya sayap, maka ketika ditanya oleh rasulullah, apa yang menjadi asbab Allah berikan karomah tersebut, maka beliau menjawab ” saya pun tidak tahu, tapi mungkin karena aku dari sebelum saya masuk islam sampai sekarng pun saya tidak pernah minum khamr, …dst”.

2. MENGAMALKAN ILMU YANG DIKETAHUI
sebuah hadits shohih menyebutkan bahwa nabi muhammad saw bersabda :
“man ‘amila bimaa ‘alima waratshullahu ‘ilma maa lam ya’lam”
Artinya : Nabi SAW bersabda :” BARANGSIAPA YANG MENGAMALKAN ILMU YANG IA KETAHUI MAKA ALLAH AKAN MEMBERIKAN KEPADANYA ILMU YANG BELUM IA KETAHUI”.

3. TIDAK MENCINTAI DUNIA
‘alammah suyuti rah. berkata :“kamu menganggap bahwa ilmu mauhub adalah diluar kemampuan manusia. Namun hakikatnya bukanlah demikian, bahkan cara untuk menghasilkan ilmu ini adalah dengan beberapa asbab. Melalui ini Allah swt. telah menjanjikan ilmu tersebut. Asbab-asbab itu adalah seperti : beramal dengan ilmu yang diketahui, tidak mencintai dunia dan lain-lain….”
Sebagaimana dalam sebuah hadits, bahwa Nabi SAW bersabda yang artinya : “Barang siapa yang zuhud pada dunia (tidak cinta dunia), maka akan Allah berikan kepadanya ilmu tanpa Belajar” (Fadhilatushaqat).

4. BERDOA
Semua itu datang bagi Allah, maka Rasulullah mencontohkan kepada kita agar senantiasa berdoa agar diberikan ilmu dan hidayah dari Allah swt.
Untuk menumbuhkan rasa takut pada Allah dengan dzikir
Untuk menumbuhkan zuhud pada Allah dengan mujahadah
Sedangkan Doa akan diterima jika kita ikhlash…..
Untuk itu kita harus belajar dan dibimbing oleh guru-guru yang mursyid.

5. BERDAKWAH
Jika kita berdakwah (amr bil ma’ruf wa nahya ‘anil munkar) atau mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran maka Allah akan berikan kepada kita ‘ilm wa hilm (’ilmu dan kelembutan hati) langsung dari qudrat Allah swt.
Sebagaimana dalam hadits qudsi(kurang lebih maknanya) tatkala Allah menceritakan keutamaan umat akhir zaman kepada Nabi isa as., mereka memakai sarung pada perut-perut mereka, jika mereka berjalan di tanah rata mereka berdzikir “alhamdulillah”, ditanah yang menanjak mereka berdzikir “allhuakbar” ,jika berjalan ditanah yang menurun mereka berdzikir “subhanallah” dan mereka mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran (berdakwah) , sedangkan mereka bodoh (tidak punya banyak ilmu) dan kasar (tidak hilm), maka Nabi isa as. bertanya : “Bagaimana mereka akan berdakwah padahal mereka tidak punya ‘ilm dan hilm(kelembutan hati)?

Maka Allah firmankan :”Aku sendiri yang akan memberikan kepada mereka ilm dan hilm” (Muntakhob ahadits) ilmu laduni adalah karunia khusus/khas bagi hambanya, terlebih bagi mereka yang telah ma’rifat. Orang yang telah ma’rifat akan mendapatkan segala-galanya karena tidak ada keinginan dunia dalam hatinya.

Nabi SAW bersabda : “man wajadallah wajada kulla syai, man faqadallah faqada kulla syai”
artinya : Barang siapa kenal kepada Allah maka ia akan mendapatkan segala-galanya
Barang siapa yang kehilangan Allah (tidak kenal Allah) maka ia kehilangan segala-galanya.”
( Kumpulan Khutbah jum’at romo kyai).
Dalam kitab kimiyai saadat, bahwa ada tiga jenis manusia yang tiadak akan bisa memahami alqur’an :

Pertama : Seorang yang tidak memahami bahasa arab
Kedua : Orang yang berkekalan dengan dosa-dosa besar dan bid’ah. Ini karena dosa dan amalan bid’ah itu akan menghitamkan hatinya yg menyebabkan dia tidak mampu memahami alqur’an.
Ketiga : Orang yang yakin hanya terhadap makna-makna dhahir saja dalam hal-hal aqidah (mengambil makna dhohir dari ayat/hadits mutasyabihat, aqidahnya bermasalah: mu’tazillah, mujasimmah dsb). Perasaanya tidak dapat menerima apabila dia membaca ayat alqu’an yang bertentangan dengan keyakinannya itu. Orang yang demikian tidak akan bisa memahami alqur’an. “Ya Allah Peliharalah kami daripada mereka!”

Ilmu Laduni yang dalam penjelasan tentang Risalah Al Laduniyahnya menjadi rujukan kitab-kitab yang membahas ilmu Ladunni) cukup berbobot, dengan alur bahasa yang sederhana dan tidak membuat kita mengernyitkan dahi, padahal isi bukunya cukup berat untuk dipahami.

Kunci Ilmu Laduni adalah Ilmu Laddunniyah Robbaniyah, yaitu ilmu pemberian atau warisan langsung dari kehendak dan urusan Allah SWT. Bagaimana bentuk ilmu ini dijelaskan secara kongkrit ? Ujud ilmu Ladunni ini berupa ilham spontan yang memancar dari lubuk hati kemudian terpancarkan melalui akal dan fikir. Apa yang dijelaskan cukup kongkrit dan logis dengan alasan-alasan yang diterima oleh akal, ilmu ladunni bukan melulu ilmu supranatural seperti yang biasa digembor-gemborkan para ahli Supranatural (baca: dukun) dalam memasarkan produk jualannya, melainkan juga penemuan-penemuan ilmiah yang dinamis dan aplikatif. Ilmu yang dijelaskan ini menarik untuk dijadikan referensi dan bisa dijadikan rujukan untuk lebih menuju ‘know-how’ bagaimana diaplikasikan di lapangan, bahkan bisa juga ini sebagai acuan untuk mengkolaborasi pengaktifan otak sebelah kanan (subconsiuss) diaplikasikan dengan Neuro Linguistic Programming, sehingga bisa diakses oleh orang dan dipraktekan di dunia usaha yang mereka geluti dalam kesehariannya.

Perpaduan kumulatif dari ayat-ayat yang tersurat(makna muhakamat) dengan ayat-ayat tersirat (makna mustasyabihat) tersirat dalam nuansa dzikir dan pikir, akan melahirkan ilmu intuitif, yang datangnya dari bisikan-bisikan kalbu atau ilham langsung dan spontan, tanpa melalui perantaraan melihat, maupun mendengarkan yang biasa digunakan dalam otak sadar (otak kiri), karena di dalam hati yang bersih, Allah mendatangkan hidayahnya, sebagai buah dari ibadah yang dijalani oleh hambanya.

Banyak hal yang menarik tak bisa diungkapkan karena rahasia hijab yang menutupi tirai pintu hati dan tujuh pembukanya.Kaum sufi telah memproklamirkan keistimewaan ilmu laduni. Ilmu ini merupakan ilmu yang paling agung dan puncak dari segala ilmu. Dengan mujahadah, pembersihan dan pensucian hati akan terpancar nur dari hatinya, sehingga tersibaklah seluruh rahasia-rahasia alam ghaib bahkan bisa berkomunikasi langsung dengan Allah, para Rasul dan ruh-ruh yang lainnya, termasuk nabi Khidhir ‘Alayhis-salam. Tidaklah bisa diraih ilmu ini kecuali setelah mencapai tingkatan ma’rifat melalui latihan-latihan, amalan-amalan, ataupun dzikir-dzikir tertentu.

Ini bukan suatu wacana atau tuduhan semata, tapi terucap dari lisan tokoh-tokoh tenar kaum sufi, seperti Al Junaidi, Abu Yazid Al Busthami, Ibnu Arabi, Al Ghazali, dan masih banyak lagi yang lainnya yang terdapat dalam karya-karya tulis mereka sendiri.

Al Ghazali rohimahullahu ta’ala dalam kitabnya Ihya’ Ulumuddin 1/11-12 berkata: “Ilmu kasyaf adalah tersingkapnya tirai penutup, sehingga kebenaran dalam setiap perkara dapat terlihat jelas seperti menyaksikan langsung dengan mata kepala … inilah ilmu-ilmu yang tidak tertulis dalam kitab-kitab dan tidak dibahas … “.

Dia juga berkata: “Awal dari tarekat, dimulai dengan mukasyafah dan musyahadah, sampai dalam keadaan terjaga (sadar) bisa menyaksikan atau berhadapan langsung dengan malaikat-malaikat dan juga ruh-ruh para Nabi dan mendengar langsung suara-suara mereka bahkan mereka dapat langsung mengambil ilmu-ilmu dari mereka”. (Jamharatul Auliya’: 155)

Abu Yazid Al Busthami berkata: “Kalian mengambil ilmu dari orang-orang yang mati. Sedang kami mengambil ilmu dari Allah yang Maha Hidup dan tidak akan mati. Orang seperti kami berkata: “Hatiku telah menceritakan kepadaku dari Rabbku”. (Al Mizan: 1/28)

Ibnu Arabi berkata: “Ulama syariat mengambil ilmu mereka dari generasi terdahulu sampai hari kiamat. Semakin hari ilmu mereka semakin jauh dari nasab. Para wali mengambil ilmu mereka langsung dari Allah yang dihujamkan ke dalam dada-dada mereka.” (Rasa’il Ibnu Arabi hal. 4)

Pencetus Wihdatul Wujud (Ibnu Arabi) ini juga berkata: “Sesungguhnya seseorang tidak akan sempurna kedudukan ilmunya sampai ilmunya berasal dari Allah ‘Azza wa Jalla secara langsung tanpa melalui perantara, baik dari penukilan ataupun dari gurunya. Sekiranya ilmu tadi diambil melalui penukilan atau seorang guru, maka tidaklah kosong dari sistim belajar model tersebut dari penambahan-penambahan. Ini merupakan aib bagi Allah ‘Azza wa Jalla – sampai dia berkata – maka tidak ada ilmu melainkan dari ilmu kasyaf dan ilmu syuhud bukan dari hasil pembahasan, pemikiran, dugaan ataupun taksiran belaka”.
Ilmu Laduni (Ibn Taimiyah) sebagai masukan Pro dan Kontra tentang Ilmu Laduni.

Ilmu Laduni, Antara Hakikat dan Khurafat

Manusia dilahirkan di bumi ini dalam keadaan bodoh, tidak mengerti apa-apa. Lalu Allah mengajarkan kepadanya berbagai macam nama dan pengetahuan agar ia bersyukur dan mengabdikan dirinya kepada Allah dengan penuh kesadaran dan pengertian. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.” (An-Nahl: 78)

Pada hakikatnya, semua ilmu makhluk adalah “Ilmu Laduni” artinya ilmu yang berasal dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Para malaikat-Nya pun berkata:

“Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami.” (Al-Baqarah: 32)

Ilmu laduni dalam pengertian umum ini terbagi menjadi dua bagian. Pertama, ilmu yang didapat tanpa belajar (wahbiy). Kedua, ilmu yang didapat karena belajar (kasbiy).

Bagian pertama (didapat tanpa belajar) terbagi menjadi dua macam:

1. Ilmu Syar’iat, yaitu ilmu tentang perintah dan larangan Allah yang harus disampaikan kepada para Nabi dan Rasul melalui jalan wahyu (wahyu tasyri’), baik yang langsung dari Allah maupun yang menggunakan perantaraan malaikat Jibril. Jadi semua wahyu yang diterima oleh para nabi semenjak Nabi Adam alaihissalam hingga nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam adalah ilmu laduni termasuk yang diterima oleh Nabi Musa dari Nabi Khidlir . Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman tentang Khidhir:

“Yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.” (Al-Kahfi: 65)

Di dalam hadits Imam Al Bukhari, Nabi Khidlir alaihissalam berkata kepada Nabi Musa alaihissalam:

“Sesungguhnya aku berada di atas sebuah ilmu dari ilmu Allah yang telah Dia ajarkan kepadaku yang engkau tidak mengetahuinya. Dan engkau (juga) berada di atas ilmu dari ilmu Allah yang Dia ajarkan kepadamu yang aku tidak mengetahuinya juga.”

Ilmu syari’at ini sifatnya mutlak kebenarannya, wajib dipelajari dan diamalkan oleh setiap mukallaf (baligh dan mukallaf) sampai datang ajal kematiannya.

2. Ilmu Ma’rifat (hakikat), yaitu ilmu tentang sesuatu yang ghaib melalui jalan kasyf (wahyu ilham/terbukanya tabir ghaib) atau ru’ya (mimpi) yang diberikan oleh Allah kepada hamba-hambaNya yang mukmin dan shalih. Ilmu kasyf inilah yang dimaksud dan dikenal dengan julukan “ilmu laduni” di kalangan ahli tasawwuf. Sifat ilmu ini tidak boleh diyakini atau diamalkan manakala menyalahi ilmu syari’at yang sudah termaktub di dalam mushaf Al-Qur’an maupun kitab-kitab hadits. Menyalahi di sini bisa berbentuk menentang, menambah atau mengurangi.

Bagian Kedua

Adapun bagian kedua yaitu ilmu Allah yang diberikan kepada semua makhluk-Nya melalui jalan kasb (usaha) seperti dari hasil membaca, menulis, mendengar, meneliti, berfikir dan lain sebagainya. Dari ketiga ilmu ini (syari’at, ma’rifat dan kasb) yang paling utama adalah ilmu yang bersumber dari wahyu yaitu ilmu syari’at, karena ia adalah guru. Ilmu kasyf dan ilmu kasb tidak dianggap apabila menyalahi syari’at. Inilah hakikat pengertian ilmu laduni di dalam Islam.

Khurafat Shufi

Istilah “ilmu laduni” secara khusus tadi telah terkontaminasi (tercemari) oleh virus khurafat shufiyyah. Sekelompok shufi mengatakan bahwa: “Ilmu laduni” atau kasyf adalah ilmu yang khusus diberikan oleh Allah kepada para wali shufi. Kelompok selain mereka, lebih-lebih ahli hadits(sunnah), tidak bisa mendapatkannya.

“Ilmu laduni” atau ilmu hakikat lebih utama daripada ilmu wahyu (syari’at). Mereka mendasarkan hal itu kepada kisah Nabi Khidlir alaihissalam dengan anggapan bahwa ilmu Nabi Musa alaihissalam adalah ilmu wahyu sedangkan ilmu Nabi Khidhir alaihissalam adalah ilmu kasyf (hakikat). Sampai-sampai Abu Yazid Al-Busthami (261 H.) mengatakan: “Seorang yang alim itu bukanlah orang yang menghapal dari kitab, maka jika ia lupa apa yang ia hapal ia menjadi bodoh, akan tetapi seorang alim adalah orang yang mengambil ilmunya dari Tuhannya di waktu kapan saja ia suka tanpa hapalan dan tanpa belajar. Inilah ilmu Rabbany.”
Ilmu syari’at (Al-Qur’an dan As-Sunnah) itu merupakan hijab (penghalang) bagi seorang hamba untuk bisa sampai kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Dengan ilmu laduni saja sudah cukup, tidak perlu lagi kepada ilmu wahyu, sehingga mereka menulis banyak kitab dengan metode kasyf, langsung didikte dan diajari langsung oleh Allah, yang wajib diyakini kebenarannya. Seperti Abd. Karim Al-Jiliy mengarang kitab Al-Insanul Kamil fi Ma’rifatil Awakhir wal Awail. Dan Ibnu Arabi (638 H) menulis kitab Al-Futuhatul Makkiyyah.

Untuk menafsiri ayat atau untuk mengatakan derajat hadits tidak perlu melalui metode isnad (riwayat), namun cukup dengan kasyf sehingga terkenal ungkapan di kalangan mereka
“Hatiku memberitahu aku dari Tuhanku.” Atau
“Aku diberitahu oleh Tuhanku dari diri-Nya sendiri, langsung tanpa perantara apapun.”
Sehingga akibatnya banyak hadits palsu menurut ahli hadits, dishahihkan oleh ahli kasyf (tasawwuf) atau sebaliknya. Dari sini kita bisa mengetahui mengapa ahli hadits (sunnah) tidak pernah bertemu dengan ahli kasyf (tasawwuf).

Bantahan Singkat Terhadap Kesesatan di atas

Kasyf atau ilham tidak hanya milik ahli tasawwuf. Setiap orang mukmin yang shalih berpotensi untuk dimulyakan oleh Allah dengan ilham. Abu Bakar radhiallahu anhu diilhami oleh Allah bahwa anak yang sedang dikandung oleh isterinya (sebelum beliau wafat) adalah wanita. Dan ternyata ilham beliau (menurut sebuah riwayat berdasarkan mimpi) menjadi kenyataan. Ibnu Abdus Salam mengatakan bahwa ilham atau ilmu Ilahi itu termasuk sebagian balasan amal shalih yang diberikan Allah di dunia ini. Jadi tidak ada dalil pengkhususan dengan kelompok tertentu, bahkan dalilnya bersifat umum, seperti sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasalam:
“Barangsiapa mengamalkan ilmu yang ia ketahui, maka Allah mewariskan kepadanya ilmu yang belum ia ketahui.” (Al-Iraqy berkata: HR. Abu Nu’aim dalam Al-Hilyah dari Anas radhiallahu anhu, hadits dhaif).

Yang benar menurut Ahlusunnah wal Jama’ah adalah Nabi Khidhir alaihissalam memiliki syari’at tersendiri sebagaimana Nabi Musa alaihissalam. Bahkan Ahlussunnah sepakat kalau Nabi Musa alaihissalam lebih utama daripada Nabi Khidhir alaihissalam karena Nabi Musa alaihissalam termasuk Ulul ‘Azmi (lima Nabi yang memiliki keteguhan hati dan kesabaran yang tinggi, yaitu Nabi Nuh, Ibrahim, Musa, Isa dan Muhammad).

Adapun pernyataan Abu Yazid, maka itu adalah suatu kesalahan yang nyata karena Nabi shallallahu ‘alaihi wasalam hanya mewariskan ilmu syari’at (ilmu wahyu), Al-Qur’an dan As-Sunnah. Nabi mengatakan bahwa para ulama yang memahami Al-Kitab dan As-Sunnah itulah pewarisnya, sedangkan anggapan ada orang selain Nabi shallallahu ‘alaihi wasalam yang mengambil ilmu langsung dari Allah kapan saja ia suka, maka ini adalah khurafat sufiyyah.

Anggapan bahwa ilmu syari’at itu hijab adalah sebuah kekufuran, sebuah tipu daya syetan untuk merusak Islam. Karena itu, tasawwuf adalah gudangnya kegelapan dan kesesatan. Sungguh sebuah sukses besar bagi iblis dalam memalingkan mereka dari cahaya Islam.

Anggapan bahwa dengan “ilmu laduni” sudah cukup adalah kebodohan dan kekufuran. Seluruh ulama Ahlussunnah termasuk Syekh Abdul Qodir Al-Jailani mengatakan: “Setiap hakikat yang tidak disaksikan (disahkan) oleh syari’at adalah zindiq (sesat).”

Inilah penyebab lain bagi kesesatan tasawwuf. Banyak sekali kesyirikan dan kebid’ahan dalam tasawwuf yang didasarkan kepada hadits-hadits palsu. Dan ini pula yang menyebabkan orang-orang sufi dengan mudah dapat mendatangkan dalil dalam setiap masalah karena mereka menggunakan metode tafsir bathin dan metode kasyf dalam menilai hadits, dua metode bid’ah yang menyesatkan.
Tiada kebenaran kecuali apa yang diajarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Beliau bersabda:

“Wahai manusia belajarlah, sesungguhnya ilmu itu hanya dengan belajar dan fiqh (faham agama) itu hanya dengan bertafaqquh (belajar ilmu agama/ilmu fiqh). Dan barangsiapa yang dikehendaki baik oleh Allah, maka ia akan difaqihkan (difahamkan) dalam agama ini.” (HR. Ibnu Abi Ashim, Thabrani, Al-Bazzar dan Abu Nu’aim, hadits hasan). (Abu Hamzah As-Sanuwi).
Maraji’:
Al-Fathur Rabbaniy, Abdul Qadir Al-Jailani (hal. 159, 143, 232).
Al-Fatawa Al-Haditsiyah, Al-Haitamiy (hal. 128, 285, 311).
Ihya’ Ulumuddin, Al-Ghazali (jilid 3/22-23) dan (jilid 1/71).
At-Tasawwuf, Muhammad Fihr Shaqfah (hal. 26, 125, 186, 227).
Fathul Bariy, Ibnu Hajar Al-Asqalaniy (I/141, 167).
Fiqhut Tasawwuf, Ibnu Taimiah (218).
Mawaqif Ahlusunnah, Utsman Ali Hasan (60, 76).
Al-Hawi, Suyuthiy (2/197).

Menurut Ibn Al Arabi, dalam mengantarkan manusia untuk mengenal dirinya, untuk membawanya kepada proses kesempurnaan diri, ada beberapa tahap agar memudahkan kita (mahluk) untuk menuju Sang Kholiq, diantaranya :

1. Ta’alluq (menggantungkan hati dan pikiran hanya untuk Allah). Dalam istilah lain dikenal dengan Dzikrullah (dzikir kepada Allah). Dengan berusaha mengingat dan mengikatkan kesadaran hati dan pikiran kita kepada Allah, dimanapun berada. Sesuai dengan firman-Nya, yang artinya : Yakni orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk, atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi seraya berkata :”Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka”.

2. Takhalluq. Takhalluq merupakan suatu upaya proses penyempurnaan diri melalui pengejawantahan sifat-sifat Tuhan yang Maha Mulia untuk dapat ditiru dalam sifat-sifat seorang mukmin. Sehingga ia memiliki sifat-sifat mulia sebagaimana sifat-sifat Tuhan. Proses ini bisa juga disebut proses internalisasi sifat Tuhan ke dalam diri manusia. Seperti halnya banyak diantara kalangan sufi yang dalam hal ini menyandarkan hadits nabi yang berbunyi “Takhallaq bi akhlaq-I Allah” yang artinya berakhlaklah seperti akhlak Tuhan, atau “Takhalaq bi asma Allah” artinya berakhlak dengan nama-nama Allah.

3. Tahaqquq (Aktualisasi Sikap). Tahaqquq adalah merupakan suatu proses untuk mengaktualisasikan kesadaran dan kapasitas dirinya sebagai mukmin, sebagaimana tercermin dalam proses takhaluq – untuk kemudian mengaplikasikannya dalam perilaku kehidupan sehari-hari. Ia merupakan proses terakhir dari proses pengejawantahan proses takhalluq untuk menuju manusia yang sempurna. Sebuah gambaran singkat menuju proses penyempurnaan diri manusia, yang berangkat dari pengenalan arti dan hakikat manusia itu sendiri, untuk kemudian sampai kepada Tuhannya.
Demikian ringkasan buku “Mengintip Alam barzakh, Ilmu Ladunni, buah ibadah dan tawassul” ditambahkan masukan pro dan kontra Ilmu Laduni untuk melengkapi pembahasannya.
INTI AMALAN ILMU LADUNI
program pembersihan diri dulu agar energi mengalir dengan lancar....

wirid al wahhaab (multi laduni) sebanyak 361 kali

disusul dengan tasbih

“subhanal wahhabil quddusi la ilaha illa huwal fa”alu lima yuriduhu“,beberapa kali,,

(sambil berpuasa selama 40 hari)

atau cukup sekali dengan beriktikaf dan wirid al wahhab

laduni bahasa asing) atau ar rosyid (laduni iptek), atau ar rohmaan(laduni umum) atau al khobiir (laduni alam ghaib) atau al qowiyyu (laduni beladiri) atau al ‘aliim (laduni agama) atau al mujiib (laduni terapi) atau al majiid (laduni bisnis) atau al maliik (laduni membaca alam) dsb mencapai 7.000-10.000 kali,, suci lahir bathin, taubat nasuha/meninggalkan semua larangan Alloh, disusul dengan puasa selama 3 hari atau 7 hari,,boleh juga dengan mutih,, hati dan pikiran fokus memohon anugrah/karunia laduni kepada Alloh semata ,,sebagai tambahan perbanyak juga wirid doa berikut :

“bi ismika ya wahhaabu habliya ‘izzatan, bi jaahi jalalil ‘izzi minka taqoronat, wa hudzli ‘uqulal ‘alamina bi asrihim, wa abhattahum bil ismi sihron fa abhatat,,:

(dengan nama mu wahai dzat yang maha memberi, berilah saya kehormatan, dengan pangkat dari mu dan kemulyaan dzat yang mulya ambillah untuk saya akal orang2 sedunia bersama anggota mereka dan jadikan mereka bingung dengan asma mu sehingga mengacaukan sihir,” (laduni multi fungsi) sebanyak banyaknya,,

tiap hari sampai 40 hari atau ditambah dengan wirid an nuurul badi’ (multi fungsi/pembangkit potensi diri yang terpendam/bawah sadar) seikhlasnya misalnya 260 kali tiap habis sholat fardhu atau di malam hari, atau dengan wirid2 berikut ini al mubdi-u, al baqii, al muhyii, al baa’its, ar rofi’, al kholiq, al muqoddim (multi fungsi/pembangkit potensi diri yang terpendam/bawah sadar dan multi talenta),, Juga “wa subba ‘ala qolbii sa-abiiba rohmatim, bi hikmati maulanal hakiimi fa ahkamat,”(al hikmah/kebijaksanaan) Atau “wa subba ‘ala qolbii sa-abiiba rohmatim, bi hikmati maulanal ‘adhiimi fa anthoqot,” (membaca isi hati dan kasyaf), 47 kali,, tiap hari,,

Nb : jumlah2 wirid ini tidak mutlak tapi yang penting istiqomahnya/ketlatenannya,,ini hanyalah wasilah, jangan dijadikan kewajiban, yang penting tugas2 utama anda yaitu belajar dan /mengerjakan PR harus diutamakan,berpikir, menggali diri, membaca/belajar dari/dengan alam dan orang2 lain.


DAFTAR KEILMUAN


ads

    Mahar: Rp. 100.000 (seratus ribu rupiah)
    Keterangan: Paket 30 Ilmu Pelet Paling Ampuh berisi 30 jenis keilmuan pelet tingkat tinggi asli Nusantara yang sudah terbukti ampuh untuk berbagai persoalan cinta asmara dan keluarga, kami berikan lengkap 30 jenis keilmuan berbeda ini kepada anda disertai khodam keilmuan yang diambil dari ayat – ayat mahabah pilihan sehingga aman di gunakan oleh siapapun tanpa resiko sama sekali.

    Mahar: Rp. 100.000 (seratus ribu rupiah) + ongkos kirim sesuai alamat anda
    Keterangan: Paket Ilmu Sapu Angin Khizib Bayu adalah suatu keilmuan yang sangat luar biasa, hanya dengan satu keilmuan ini bisa mengeluarkan berbagai fungsi yang sangat menakjubkan, seperti memindahkan awan hujan, berkomunikasi dengan ruh seseorang yang sedang tertidur, pengasihan, melancarkan rizky, kekebalan dan kesaktian, pagar ghoib, berkomunikasi dengan khodam, melakukan pengisian azimat, menghilang dari pandangan musuh, menundukkan hewan buas dan masih banyak lagi fungsi menakjubkan lainnya. Tanpa ritual atau puasa. Menggunakan pengisian dari kami melalui garam rajah dan asmak yang akan kami kirimkan kealamat anda.

    Mahar: Rp. 101.000 (seratus seribu rupiah) + ongkos kirim sesuai alamat anda
    Keterangan: Paket Minyak Rajah Al Karomah 1001 Khasiat merupakan minyak yang kami isi menggunakan energi beberapa jenis keilmuan hikmah dan khizib serta ayat – ayat dan doa tertentu yang sangat mustajab. Fungsi dari satu jenis minyak rajah ini setara dengan belasan jenis minyak pelet ampuh yang biasa di jual di tempat para praktisi supranatural. Multi fungsi dan kami juga akan ajarkan anda untuk bisa melakukan isi ulang minyak tersebut. Mahar sangat terjangkau hanya sebagai pengganti biaya minyak dan mahar prosesi serta ongkos kirim saja.

    Mahar: Rp. 77.000 (tujuh puluh tujuh ribu rupiah)
    Keterangan: Paket 30 Jenis Ilmu Kesaktian & Kekebalan berisi 30 jenis ilmu kesaktian dan juga kekebalan tingkat tinggi dengan tuah ampuh luar biasa asli peninggalan nenek moyang Nusantara. Dari ilmu kebal terhadap benda tumpul, pukulan, dan senjata tajam serta peluru. Bisa membuat kaku seperti patung orang yang menyerang kita, halimunan, rawarontek dan masih banyak lagi keilmuan ampuh sakti dan terbukti luar biasa tuahnya ini. Kami buatkan khodam khusus untuk anda dan 30 jenis keilmuan tersebut akan menjadi milik anda semuanya.

    Mahar: Rp. 79.000 (tujuh puluh sembilan ribu rupiah)
    Berisi teknik dalam melakukan gurah hidung dan pernafasan lengkap dengan tata caranya step by step aman dan alami, diajarkan juga cara membuat ramuan gurah tradisional yang alami dan mujarab.

    Mahar: Rp. 977.000 (sembilan ratus tujuh puluh tujuh ribu rupiah)
    Berupa minyak bulu perindu yang sudah di berikan tambahan khusus berupa energi ilmu hikmah dan khizib serta doa doa mustajabah. Anda juga akan di berikan bonus spesial berupa seluruh paket keilmuan yang ada dalam situs ini secara Gratis.

    Mahar: Rp. 500.000 (lima ratus ribu rupiah)
    Paket ini berupa garam rajah dan minyak untuk prosesi ruwatan anda dan keluarga maksimal 7 orang, bisa untuk tempat usaha rumah dan lainnya, sangat ampuh menghilangkan berbagai sengkolo dan kesialan dalam kehidupan.